Tak ayal lomba ini menarik gelak tawa para penonton. Apalagi lomba unik itu juga diikuti oleh para perangkat desa setempat. "Awalnya bikin lomba ini hanya iseng, ternyata responnya bagus, masyarakat terhibur melihat Pak Lurah dorong Bu Lurah, Pak Kadus dorong Bu Kadus," ujar Kepala Desa Sawangan, Johan Wahyudi, Kamis (21/8/2014).
Menurut Johan, lomba mendorong angkong ini adalah ide warga. Mengingat sebagian besar warga Desa Sawangan bekerja sebagai penambang pasir Gunung Merapi manual yang selalu menggunakan angkong itu.
Selain memeriahkan Hari Kemerdekaan, lanjut Johan, melalui lomba ini pihaknya ingin mengingatkan kepada masyarakat Sawangan bahwa angkong alat penambang pasir tradisional yang perlu dilestarikan. Mengingat saat ini banyak penggunaan alat berat (back-hoe) untuk menambang pasir Merapi yang sebetulnya dapat merusak lingkungan. "Setidaknya untuk meminimalisir penggunaan alat berat agar lingkungan Merapi tetap terjaga sehingga tetap bisa menghidupi masyarakat sekitarnya," harap Johan.
Selain lomba angkong, masih banyak lagi kegiatan untuk dalam rangka Hari Kemerdekaan RI tahun ini yang akan digelar Minggu, 24 Agustus 2014 nanti. Antara lain, senam massal, jalan santai, marching band anak-anak, tarik tambang antar dusun, hingga peluncuran roket air oleh pelajar binaan Tim KKN UNDIP Semarang. "Selain itu, ada juga pameran dan bazaar hasil kerajinan serta industri rumah tangga masing-masing Dusun se Desa Sawangan pada 17 Agustus 2014 lalu," tambah Johan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.