Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Masakan Jadi Duta Kuliner Nusantara

Kompas.com - 10/04/2015, 19:35 WIB
SINGAPURA, KOMPAS — Empat masakan tradisional Indonesia menjadi wakil Indonesia dalam ajang World Street Food Congress 2015 di Kawasan Bugis, Singapura. Empat masakan itu diharapkan bisa menjadi duta yang mengenalkan keanekaragaman kuliner Nusantara ke dunia internasional.

Empat masakan itu adalah gudeg Yu Nap dan kupat tahu Gempol dari Bandung, Jawa Barat; ayam Taliwang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat; dan soto ambengan Pak Sadi dari Surabaya, Jawa Timur. Empat legenda masakan Indonesia itu diusung Kecap Bango sebagai makanan jalanan bercita rasa tinggi.

Empat masakan khas Indonesia itu menyajikan 100 porsi siap jual setiap hari, pada 8-12 April 2015, di ruang terbuka kawasan Bugis. Rabu (8/3/2015) malam, seusai pembukaan World Street Food Congress (WSFC) 2015, masakan itu langsung diserbu pembeli, baik warga Singapura, warga negara Indonesia, maupun warga asing lain.

Kupat tahu Gempol, misalnya, langsung ludes kurang dari 3 jam sejak acara dibuka. Pembeli untuk tiga makanan lainnya pun rela antre panjang untuk menikmatinya. Sebelum acara ditutup pukul 22.00 waktu setempat, empat masakan Indonesia itu sudah ludes terlebih dahulu.

Arie Parikesit, Konsultan Kuliner Bango dari Kelanarasa, Kamis (9/4/2015) di Singapura, mengatakan, empat legenda kuliner Indonesia itu memiliki sejarah bermula dari kecil, bahkan berlokasi di pinggir jalan. Tahun ini, keempatnya dipilih mewakili aneka masakan Nusantara.

"Makanan Indonesia tak hanya nasi goreng, gado-gado, sate, dan rendang. Banyak kuliner Nusantara dari Sabang sampai Merauke yang bisa dikenalkan kepada pencinta kuliner di seluruh dunia," ujarnya.

Menurut Arie, selain bertujuan mengenalkan makanan Nusantara ke dunia internasional, ajang itu diharapkan juga mengangkat rasa bangga pelaku usaha kuliner Tanah Air. "Rasa bangga menjadi pelaku usaha kuliner itu penting untuk terus melestarikan dan mengembangkan kuliner Nusantara. Apalagi, di tengah gempuran makanan Barat," katanya.

Selama ini kuliner Nusantara, jelas Arie, kalah terkenal dibandingkan kuliner Thailand dan Vietnam. "Kita memiliki keanekaragaman kuliner yang banyak sehingga untuk menjadikan satu ikon khusus kuliner Indonesia sulit. Keanekaragaman itu menjadi keuntungan sekaligus kerugian," papar Arie, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Dahlia Irawati, dari Singapura.

Dalam WSFC 2015 ada 24 stan dari sejumlah negara. Singapura mengusung Chey Sua Carrot Cake dengan kue lobak putih, Thailand menyajikan Hoy Tord Chao Lay dengan sajian omelette tiram, dan Amerika Serikat membawa Churros Locos yang menampilkan churro sundae, camilan yang dipadu dengan es krim.

"Acara ini bertujuan membuka jaringan, memberi ide baru usaha kuliner, dan merayakan budaya makanan jalanan sedunia. Setiap makanan jalanan bisa jadi duta bagi negaranya," ujar KF Seetoh, penggagas WSFC dan pendiri situs kuliner dunia Makansutra.

Erlia Anom, warga Indonesia di Singapura, bergembira dengan emat masakan Nusantara itu. Ia datang untuk menikmati keempat masakan tersebut. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com