Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nepal Makin Dilirik Pendaki Indonesia

Kompas.com - 28/04/2015, 09:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pendakian gunung-gunung di Nepal sejak tahun 2013 dianggap cukup meningkat bagi para operator tur pendakian di Indonesia. Dalam dua tahun ke belakang, wisatawan Indonesia dengan minat khusus pendakian gunung yang ingin menuju Nepal berasal dari individu maupun kelompok. Hal tersebut diutarakan dua operator tur asal Indonesia yang menyediakan paket pendakian ke Nepal.

"Pendakian ke Nepal jelas meningkat dari tahun 2013. Informasi yang saya himpun sekitar 20 lebih wisatawan Indonesia pergi ke Nepal tahun lalu. Apalagi jika memasuki musim terbaik pendakian pada bulan April-Mei dan Oktober-November," kata Co-Founder Indonesia Expedition, salah satu penyedia pendakian ke Nepal, Frans saat dihubungi KompasTravel, Senin (27/4/2015).

Setelah menawarkan jasa pendakian ke Nepal, Frans mengaku telah mengadakan empat kali perjalanan sejak tahun 2013. Ia mengungkapkan perjalanan ke Nepal pada tahun pertama, wisatawan memilih destinasi Everest Base Camp dan Gunung Amadablam. Tahun 2014, wisatawan memilih obyek wisata Namche Bazar.

Shutterstock Desa Manang di Himalaya, Nepal.
"Tahun ini yang terakhir ada dua orang yang pergi ke Everest Base Camp. Tanggal 17 April lalu, tiga orang baru berangkat," ungkapnya.

Tren wisatawan yang mendaki di kawasan Nepal juga dirasakan meningkat oleh CEO Base Camp Adventure, Jacky. Sejak mulai membuka jasa perjalanan menuju Nepal, ia merasakan peningkatan wisatawan Indonesia yang ingin menuju Nepal.

"Jelang akhir tahun 2013, kita mulai buka jasa pendakian ke Nepal. Tahun 2014, kita bawa satu tim ke Everest Base Camp. Tahun 2015, ada sekitar 17 orang," kata Jacky saat dihubungi KompasTravel, Senin (27/4/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com