Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Atraksi Wisata di Pelabuhan Sunda Kelapa

Kompas.com - 01/07/2015, 10:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki sejarah panjang bagi Kota Jakarta. Pelabuhan ini sejakt ahun 1500-an menjadi titik penting bagi pusat perdagangan di Asia. Kapal-kapal asing yang berasal Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah merapat di Sunda Kelapa dengan membawa barang komoditi seperti porselen, kopi, sutra, dan barang-barang lain.

Sebagai pelabuhan yang bersejarah, Sunda Kelapa menjadi salah satu obyek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Wisatawan domestik hingga mancanegara pun menyempatkan untuk mengunjungi Sunda Kelapa pada akhir pekan atau pada sore hari. Berikut atraksi wisata yang dapat dilihat di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Berkeliling dengan sampan

Nelayan-nelayan di Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan sampan untuk transportasi di sekitar pelabuhan. Sampan-sampan tersebut menggunakan bantuan mesin bermotor untuk alat penggerak. Wisatawan dapat mencoba ikut menaiki sampan yang digunakan oleh nelayan. Wisatawan biasanya akan ditawarkan di sekitar perahu-perahu kayu yang merapat. Wisatawan akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000-Rp 10.000.

Melihat kapal kayu

Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan bagi kapal-kapal dagang sejak masa Kerajaan Padjajaran. Kapal-kapal dagang tersebut merapat untuk membawa barang yang akan diperdagangkan. Hingga saat ini, Pelabuhan Sunda Kelapa masih aktif digunakan sebagai tempat bersandar kapal-kapal termasuk kapal kayu. Salah satu jenis kapal yang dapat dilihat di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah kapal pinisi dengan campuran gaya dari campuran gaya Madura. Jika mendapatkan izin dari pemilik kapal kayu, wisatawan dapat mencoba naik ke kapal.

KOMPAS IMAGES / VITALIS YOGI TRISNA Buruh angkut ketika melakukan pekerjaannya di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (30/4/2013). Besok pada tanggal 1 Mei, para buruh sedunia akan memperingati Hari Buruh atau biasa disebut dengan May Day.

Aktivitas bongkar muat barang

Layaknya kehidupan di pelabuhan, aktivitas yang dapat dilihat adalah bongkar muat barang. Barang-barang yang akan dikirim akan dimasukkan ke dalam lambung kapal dengan menggunakan alat-alat bantu. Namun jika mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa, wisatawan dapat melihat aktivitas bongkar muat barang secara tradisional. Sebagian pekerja melakukan aktivitas bongkar muat barang dengan memanggul. Para pekerja bergotong royong dengan melewati titian dari pinggir dermaga dengan kayu.

Matahari terbenam

Momen matahari terbenam selalu menjadi obyek yang sangat menarik untuk diabadikan. Langit perlahan berubah warna menjadi jingga dan mulai gelap. Matahari akan menghilang di ujung horizon. Di Pelabuhan Sunda Kelapa, wisatawan juga dapat menikmati matahari terbenam. Pelabuhan di utara Jakarta ini, ketika senja tiba, siluet-siluet kapal dapat terlihat dari pinggir dermaga. Selain itu, siluet-siluet para pekerja kapal juga dapat diabadikan menggunakan kamera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com