Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Segarnya Asem-asem Khas Kota Tegal

Terlihat dari kuahnya sudah berbeda. Jika di Semarang kuah asam-asem berwarna coklat karena diberi kecap ataupun gula merah, maka asem-asem di Kota Tegal berwarna bening.
Mirip sup warna kuahnya.

"Kami memang tidak menambahkan kecap, biar nanti jika yang ingin kecap ditakar pengunjung saja," kata Zainal.

Asem-asem di Warung Haji Caup yang berlokasi di dekat Alun-alun Kota Tegal, tepatnya di Pasar Senggol, dagingnya menggunakan daging sapi.

Selain itu dagingnya disajikan dengan menyertakan tulang. Istilahnya balungan. Sajiannya pas, banyak dagingnya dan tulangnya hanya sebagai penyedap.

"Untuk menambah rasa asam pada kuahnya, kami tidak menggunakan asem. Tetapi kami memilih belimbing wuluh," kata Zainal.

Terlihat juga belimbing wuluh yang masak bersama daging sapi. Tampak segar dengan cabai yang masih utuh sempurna.

"Segar sih, ini kalau pedas apalagi, wah dan dimakan pas masih panas pula," tutur Jasmin, pengunjung asal Jakarta yang berlibur di Brebes kepada Tribunjateng.com.

Seporsi Asem-asem harganya yakni Rp 30.000.

Hari itu masih ada beberapa pengunjung luar kota yang mencoba kuliner di warung ini.

Warung ini buka mulai pukul 09.00 WIB. "Kalau tutupnya relatif, jika sore sudah habis ya warung tutup. Kalau liburan memang ramai dari dulu, apalagi jam 11," kata Zainal.

Meski begitu, tambah Zainal, ramai atau tidaknya pengunjung kadang tidak bisa diprediksi. (Tribun Jateng)

https://travel.kompas.com/read/2017/12/27/095300827/segarnya-asem-asem-khas-kota-tegal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke