Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhir Pekan, Yuk Lihat Pameran Lukisan Dua Kutub di Galeri Nasional

Tajuk tersebut merupakan sebuah pemikiran dari kekuatan dua seniman yang memiliki latar belakang dan disiplin yang berbeda. Masdibyo yang berasal dari Tuban, Jawa Timur dan Gigih Wiyono dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

Proses penciptaan karya pun sedikit banyaknya dipengaruhi oleh tradisi masing-masing.

“Dua Kutub hadir membawa pesan kekuatan cinta. Kami menghadirkan spirit yang membawa energi perdamaian dan kasih sayang. Tentang sesamanya, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan,” kata Gigih saat ditemui di pameran Dua Kutub di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2018).

Dalam katalog Dua Kutub, Gigih menjelaskan konten lukisan yang ada pada pameran tersebut mempersoalkan kejadian yang ada di masyarakat, terutama perusakan lingkungan dan alam sekitar.

“Rusaknya mentalitas anak bangsa berupa kian banyaknya korupsi, nepotisme, juga merambah hutan, menghancurkan habitat alam sehingga menimbulkan bencana alam di mana-mana,” tulis Gigih.

Lukisan karya Gigih, dalam pameran Dua Kutub bicara tentang berkah, ibu, daun dan simbol kehidupan lainnya. Tak hanya 23 lukisan, Gigih pun memamerkan hasil karya berupa sembilan patung dalam pameran tersebut.

Sementara, Masdibyo pun memamerkan karyanya yang berkaitan dengan tradisi masyarakat, dengan menghadirkan 30 lukisan.

Beberapa lukisan memiliki judul yakni, Berdoa di Tengah Teror Jakarta, Sarinah. Lalu lukisan lainnya berjudul ‘Koruptor Dibuang ke Laut Diadili, Ikan Laut Dalam.

Jika Anda penasaran melihat cantiknya lukisan karya dua seniman tersebut, bisa mengunjungi Galeri Nasional di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Jakarta Pusat. Dibuka mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Berikut beberapa foto-foto karya yang bisa Anda lihat di Galeri Nasional.


https://travel.kompas.com/read/2018/01/12/080000627/akhir-pekan-yuk-lihat-pameran-lukisan-dua-kutub-di-galeri-nasional

Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke