Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kampung Lembah Tado, Pusat Kuliner Kukih Sobol di Flores Barat

Dari sekian kampung di Kabupaten Manggarai Barat, salah satu yang terus mengembangkan makanan lokal yakni Kampung Lembah Tado, Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat.

Kampung Lembah Tado berada tak jauh dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Wae Impor yang menyimpan berbagai keunikan alam.

Kampung itu sebagai pusat kuliner kukih sobol di kawasan utara dari Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat.

Peluang bisnis serta menambah penghasilan bagi masyarakat lokal dari perkembangan pariwisata di Manggarai Barat dilirik oleh kaum perempuan dan laki-laki untuk mengembangkan bakat pengelolaan makanan lokal yang berkualitas tinggi.

Salah satu makanan lokal yang menjadi makanan pokok orang Manggarai Barat sebelum mengenal nasi, yakni kukih sobol.

Selama ini kukih sobol hanya dikonsumsi dalam lingkungan keluarga. Namun, kini perubahan pola pikir dengan melihat perkembangan pariwisata di Manggarai Barat membuat kaum perempuan dan laki-laki yang memiliki bakat alamiah tergerak untuk membangkitkan kembali makanan khas orang Kolang di wilayah utara dari Manggarai Barat.

Kukih sobol hanya dimiliki oleh orang Kolang di bagian utara dari Manggarai Barat.

Demikian disampaikan Staf Bappeda Kabupaten Manggarai Barat, Yuvensius Aquino Kurniawan kepada Kompas.com, Jumat (18/1/2019).

Kurniawan menjelaskan, apabila potensi makanan lokal yang bersumber dari alam di kawasan Kolang dikembangkan terus menerus sejalan dengan perkembangan pariwisata Manggarai Barat akan menambah dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dan masyarakat setempat.


“Saya membagi waktu dengan berbagai kesibukan di kantor untuk memberikan dorongan kepada masyarakat di kawasan Kolang mengembalikan dan membangkitkan makanan khas orang Kolang yang bernilai tinggi. Kini saatnya, masyarakat dan generasi milenial mengubah pola piker untuk mengembangkan makanan lokal yang memiliki nilai jual. Peluang sangat bagus dengan memasarkannya di Kota Labuan Bajo. Labuan Bajo sudah ditetapkan menjadi salah satu Badan Otorita Pariwisata (BOP) di Flores,” katanya.

Kurniawan memaparkan, menikmati kukih sobol, kue tart khas Kolang di Kampung Tado sangat unik. Selain bentuk dan proses pembuatannya juga bahan-bahannya sangat alamiah. Tidak dicampur dengan bahan pengawet.

Untuk itu datanglah di Kampung Lembah Tado, bagian Utara dari Manggarai Barat. Tidak lengkap rasanya apabila belum mencicipi makanan khas daerah setempat saat berwisata di Flores Barat.

“Salah satu makanan khas Kolang adalah kukih sobol buatan Mama Yustina Nuet yang terus tekun mengembangkan dan mempertahankan makanan lokal khas orang Kolang,” katanya.

Kurniawan melanjutkan, dirinya didampingi Elenterius Riki Hermanto, Kamis (17/1/2019) menyambangi tempat pembuatan kukih sobol Mama Yustina di kampung tersebut.


Kepada Kurniawan, Hermanto menjelaskan, proses pembuatan kukih sobol membutuhkan waktu beberapa hari. Pertama, isi ubi kayu digali di kebun. Lantas dibersihkan kulit luarnya, lalu ubi dibelah sekecil-kecilnya, selanjutnya dijemur.

Setelah kering, ubi halus yang tidak mengandung air (kuil) ditumbuk di wadah ngensung atau lesung. Setelah menjadi tepung lantas diayak dengan sebuah wadah agar bisa memisahkan tepung halus dan kasar. Tepung halus itulah yang diolah menjadi kukih sobol.

Mama Yustina menjelaskan proses tepung kuil menjadi sobol. Mula-mula disiapkan wadah bambu yang disebut gogong dan sebuah wadah periuk tanah liat (lewing tana).

Pada dasar gogong tersebut dilubangi menggunakan besi panas membentuk suatu formasi lubang. Tepung kuil yang telah disiapkan diaduk dengan air santan kelapa dan gula merah yang disiapkan sebelumnya.

Agar rasanya lebih nikmat ditambah dengan sedikit jahe yang sudah dihaluskan dan daun pandan. Zaman sekarang biasa ditambah dengan mentega dan vanili agar lebih kenyal. Masukan adonan tepung kuil tadi ke dalam wadah gogong lalu letakkan di atas wadah periuk tanah liat yang sebelumnya sudah diisi air.


Selanjutnya proses dalam memasak, uap panas air dari wadah periuk tadi masuk melewati formasi lubang gogong tersebut, hasil adonan kuil perlahan mengental dan berubah menjadi kue tar atau kukih sobol. 

Terinspirasi Kue Markobar Karya Gibran

Hermanto kepada Kurniawan, mengaku, ia terinspirasi dengan karya Gibran, anak Presiden Jokowi yang mengembangkan kue Markobar. Pengembangan ke depan kukih sobol akan dibuat seperti markobar.

“Saya sangat terinspirasi dengan kue markobar yang dikembangkan oleh Gibran, anak Presiden Jokowi. Saya membaca dan menonton karya Gibran dengan markobar. Peluang-peluang bisnis dengan mengangkat makanan lokal sedang dikembangkan di seluruh Indonesia. Yang terpenting saat ini saya mulai mengembangkannya secara mandiri bersama mamanya,” katanya.

Hermanto menjelaskan, Kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat selalu dikunjungi wisatawan asing dan Nusantara. Salah satu yang diperbincangkan terus oleh wisatawan adalah kuliner lokal khas Manggarai Barat.

Warga Kampung Lembah Tado, Maria Dewi setia mencicipi kukih sobol buatan mama Yustina Nut. "Rasanya alami, tanpa pengawet buatan membuat sobol Kampung Lembah Tado sangat khas dan bikin saya ketagihan menyantapnya," katanya.


Hermanto menjelaskan, selain kukih sobol, Kampung Lembah Tado terkenal dengan kokor gola yaitu mencetak gula merah dengan menggunakan wadah kayu yang disebut galang (wadah yang berbentuk segi empat).

Ada pun suami dari mama Yustina Nut, Thomas Ton juga adalah pegiat kokor gola Kolang. Kualitas gula buatan Thomas Ton sudah tidak diragukan lagi, bersih dan renyah.

Ciri khas kemasan gula Tado adalah terbuat dari daun pohon aren yang diolah sedemikian rupa lalu disimpul kedalam beberapa kemasan yang disebut Puteng, (mengemaskan gula batang dengan daun pohon aren)

Wisata Kuliner Khas Kolang

Kota Labuan Bajo sudah sangat padat dengan berbagai produk kuliner serta restoran dari luar. Jika merasa jenuh dengan kondisi tersebut, wisatawan bisa melakukan perjalanan wisata kuliner ke Kampung Lembah Tado.


Bisa juga mendengarkan kisah Kali Wae Impor, berenang di kolam tiwu di seluruh DAS Wae Impor dengan berbagai kisah mistisnya, seperti Kolam Peka, Tiwu Peka dengan kisah belut raksasa sebagai penjaga kolam tersebut.

Selain itu di lereng-lereng bukit kita bisa melihat keunikan bunga edelweis. Bahasa lokal Kolang untuk menyebut bunga edelweis yang dicetuskan almarhum Nikolaus Dahu adalah “Haung Momang”.

Untuk mencapai Kampung Lembah Tado bisa dijangkau dari berbagai arah. Kalau kita sedang berada di Kota Labuan Bajo, kita bisa menggunakan kendaraan wisata bak kayu yang disebut oto kol memakan waktu 3 jam perjalanan. Selama perjalanan wisatawan menikmati pesona alam destinasi Watu Umpu dan pesona Tana Hamil (tana bunting).

Rutenya, Labuan Bajo-Jalan Transflores-Datak- Orong-Pata-Ranggu terus ke Kampung Tado. Kini jalannya agak lumayan bagus dengan aspal lapen. Kedua, Labuan Bajo-Nggorang-Terang- Noa-Gololewe-Muang sampai Kampung Tado.

Ketiga, Kalau kita sedang berada di Bari, ibu kota Kecamatan Masang Pacar, Rutenya, Bari-Kampung Raba-Kampung Hita-Kampung Nawor-Kampung Pacar-Noa-Gololwe-Muang sampai di Tado.


Kelima, kalau wisatawan berada di Kota Reo, ibu kota Kecamatan Reo, rute yang ditempuh, Reo-Kampung Kajong-Kampung Rego-Kampung Hita-Kampung Nawor-Noa-Gololewe-Kampung Muang dan sampai di Kampung Lembah Tado.

Dari kelima rute perjalanan wisata kuline khas Kolang ini, wisatawan akan disuguhkan keindahan alam serta keramahtamahan orang Kolang yang selalu senyum saat menyapa tamu-tamu. Wisatawan juga bisa bertamu di rumah penduduk lokal untuk merasakan hidangan minuman kopi khas Kolang.

Bukan hanya wisata kuliner sebagai tujuan ke Kampung Lembah Tado, wisatawan juga bisa menikmati pesona alam destinasi Watu Pengang dan pemandian air panas Tiwu Kolang. Jikalau kita lelah, kita bisa menghangatkan tubuh di Tiwu Kolang, air panas di Kali Wae Impor.

Untuk penginapan, masyarakat setempat telah menyediakan penginapan lengkap dengan kamar mandi dan toilet layak hasil pendampingan aparatur desa, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.

Ketika Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub NTT Josef Adrianus Nai Soi mencanangkan pariwisata berbasis masyarakat, salah satu strateginya adalah rumah penduduk dijadikan tempat penginapan dengan toilet standar.


Warga Kampung Lembah Tado pun menangkap peluang tersebut. Apalagi ada rencana festival rumah dengan toilet yang layak dilaksanakan 2019 ini semakin memberikan semangat kepada masyarakat NTT termasuk warga di Kampung Lembah Tado.

Sejalan dengan informasi yang berkembang tentang rencana tersebut, warga Kampung Lembah Tado-Kolang siap menyukseskan program tersebut. Warga terus didorong untuk menikmati pengembangan pawisata berbasis masyarakat.

Kurniawan menjelaskan, warga Kampung Lembah Tado bersama dengan Pemerintah Desa setempat merencanakan Festival Kuliner Kukih Sobol dan Serabe khas Kolang tahun 2019 ini.

“Ini sedang dirancang dengan diskusi bersama dengan orang-orang Kolang di Kota Labuan Bajo untuk pelaksanakan Festival Kuliner Kukih Sobol dan Serabe. Kukih sobol dan serabe ada kemiripan, namun berbeda cara pengolahannya. Kukih serabe berbahan beras sedang kukih sobol berbahan tepung ubi kayu. Saya juga sudah menginformasikan secara lisan kepada Sekretaris Dinas Pariwisata Manggarai Barat untuk mempromosikan kukih sobol saat Festival Komodo 2019,” kata Kurniawan.

“Sewaktu kecil, saya selalu makan kukih sobol berbahan tepung ubi kayu yang diolah secara halus oleh orangtua. Namun, beberapa tahunan belakangan ini saat saya libur di kampung halaman saya tidak menikmati lagi kukih sobol tersebut. Kini dibangkitkan oleh kaum perempuan di Kampung Lembah Tado sebagaimana diinformasikan kepada saya oleh seorang jurnalis yang bekerja di Flores Barat,” katanya.

Jemali mengharapkan, sejalan dengan bangkitnya pengembangan kukih sobol berbahan tepung ubi kayu, pemerintah setempat harus mengembangkan tanaman ubi kayu lokal sehingga bahan untuk mengolah kukih sobol tetap tersedia di kampung-kampung.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/21/112300927/kampung-lembah-tado-pusat-kuliner-kukih-sobol-di-flores-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke