Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Geliat Ekonomi Wisata di Kampung Tenun Warna Warni Sulaa

Dengan penuh cekatan, para wanita tersebut menyusun benang yang beraneka macam warna yang membentuk sarung dengan motif kotak-kotak yang indah.

Inilah kain tenun khas Buton yang dibuat oleh masyarakat Kampung Sulaa yang berada di Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Hampir di setiap rumah di Kampung Sulaa terdapat alat tenun dan telah membuat kain sarung sejak puluhan tahun lalu.

“Sejak puluhan tahun, mulai menenun hingga saat ini. Kita mau kerja apa, hanya ini saja, biar sedikit (penghasilan) yang penting lancar,” kata seorang penenun, Masdiana (48) saat ditemui Kompas.com, Kamis (14/3 /2019).

Masdiana mengutarakan, dalam membuat 1 sarung tenun khas Buton dibutuhkan waktu sampai satu minggu. Sehingga dalam sebulan ia bisa membuat kain atau sarung khas Buton sebanyak 4 lembar.

“Ini khas Buton, yang hitam putih. Harganya sudah sekitar Rp 230 ribu per sarung dan paling mahal sekitar Rp 500 ribu,” ujarnya.

Masyarakat Kampung Sulaa mayoritas bekerja sebagai nelayan. Untuk membantu menopang perekonomian rumah tangga, para wanita Kampung Sulaa membuat kain tenun khas Buton.

Kampung Warna Warni

Pada bulan Juni 2018 lalu, Kampung Tenun Sulaa berubah menjadi kampung tenun warna warni.

Puluhan rumah warga Kampung Sulaa dicat warna warni, dengan lukisan yang beraneka ragam mulai dari lukisan ikan hingga kain tenun.

Saat ini kampung tenun warna warni menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Baubau, selain menyaksikan pembuatan kain tenun, para pengunjung juga berfoto di depan rumah warga dengan aneka lukisan.

“Saya dapat informasi dari teman-teman saya, kalau kampung tenun warna warni bagus. Makanya saya tertarik melihat disini dan saya ajak anak-anak kesini juga,” kata seorang pengunjung, Lestari.

Lestari menambahkan, selain ia menikmati keindahan lukisan di kampung tenun warna warni, ia juga menyaksikan pembuatan kain tenun khas Buton.

“Saya kira ini bagus untuk tetap dilestarikan, karena kedatangan para pengunjung ke sini, mudah-mudahan bisa mendongkrak penjualan kain tenun ini,” tutur Lestari.

Nah, bila anda penasaran, silakan datang langsung berkunjung ke kampung tenun warna warni Sulaa.

Jarak pusat Kota Baubau dengan Kampung Tenun Sulaa hanya memakan waktu sekitar 15 menit.

https://travel.kompas.com/read/2019/03/16/142900227/geliat-ekonomi-wisata-di-kampung-tenun-warna-warni-sulaa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke