Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milenial Tourism Diharapkan Berkembang di Indonesia

Arief memaparkan, isu digital dan milenial tourism penting diterapkan guna bersaing di pasar pariwisata internasional yang kian kompetitif.

“Syaratnya go digital. Tanpa itu, kita tidak akan bisa bertumbuh makin tinggi. Dan kita sulit bersaing dengan pasar dunia yang semakin ketat,” ujarnya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Arief mengatakan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung para pelaku industri pariwisata untuk tumbuh dan berkembang dengan menggandeng milenial tourism. Ia merujuk pada pertumbuhan pariwisata di Indonesia yang terbilang cepat di dunia.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah fokus pada digitalisasi dan peninjauan regulasi lantaran hampir 70 persen wisatawan ke Indonesia menggunakan sistem tersebut.

“Sudah tidak lagi bisa mengandalkan ‘walk in service’, menyuruh pelanggan datang langsung ke kantor travel agent untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata,” tandasnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Nunung Rusmiati mengapresiasi dukungan pemerintah yang selalu mengalir di belakang industri.

Namun, ada beberapa yang dikeluhkan ASITA sebagai perusahaan perjalanan wisata, yakni kenaikan harga pesawat yang berdampak pada pemerataan calon wisatawan.

“Dampak kenaikan tiket pesawat sangat terasa sekali lantaran penyebaran wisatawan menjadi tidak merata di Indonesia,” ujarnya.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/10/120500827/milenial-tourism-diharapkan-berkembang-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke