Hal itu disampaikan oleh Rika Ramandey, seorang pemasak yang berpengalaman di bidang kuliner Papua. Ia menyampaikannya dalam rangka Loka Karya Kuliner Papua yang digelar sebagai bagian dari acara pameran Ragam Budaya Papua di Plaza Sarinah pada Kamis (5/12/2019).
“Cara masaknya sederhana. Mereka memanfaatkan kekayaan alam di sekitar mereka untuk diolah jadi makanan. Misalnya ini, keladi (talas) ini kan hasil kebun mereka yang bisa mereka ambil dari sekitar,” ujar Rika.
Makanan khas Papua memang biasanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar masyarakat. Mulai dari hasil kebun seperti keladi, daun melinjo, daun pakis, kelapa, dan bunga pepaya.
Penduduk yang tinggal di tepi pantai juga banyak memanfaatkan laut dan sungai untuk berburu ikan.
“Makanya penduduk Papua kalau enggak sagu makanan pokoknya itu ikan. Hasil olahan ikan juga banyak di sini. Paling terkenal ya kuah kuning itu dan ada juga ikan bakar batu yang dimasaknya dengan cara tradisional bakar batu,” jelasnya.
Cara bakar batu ini merupakan ritual memasak bersama yang bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur, bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, menyambut kabar bahagia, atau mengumpulkan prajurit untuk berperang.
Martince atau yang akrab disapa Mama Tien hingga kini masih sering memasak dengan cara bakar batu tersebut.
“Batu kali besar disusun. Lalu api dinyalakan. Batunya disusun rapi baru di atasnya ditata (makanan), lalu ditimpa batu. Seperti ikan yang sudah dibungkus daun ini, ada juga daging dan ayam,” jelas Mama Tien kala ditemui Kompas.com pada Kamis (5/12/2019).
Cara masak khas Papua memang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Namun itu semua terbayar dengan rasanya yang memang nikmat.
Menurut Rika, cara masak dengan bakar batu atau yang disebut barapen di Papua sana bisa memberikan karakteristik yang berbeda pada makanan.
“Bisa membuat ikan dan daging jadi tidak berair. Dia tetap lembut tapi tidak basah. Sama seperti keladi ini. Coba dilihat, teksturnya tidak benyek (hancur). Dia tetap utuh tapi matang dan lembut,” tutur Rika sambil menunjukkan beberapa contoh makanan khas Papua yang diolah dengan cara barapen.
Makanan Papua juga kaya akan gizi. Hal ini karena bahan makanan yang diambil dari alam sekitar masyarakat.
Bahan-bahan yang digunakan hampir semuanya segar, terutama ikan. Selain itu, jika diperhatikan lagi, makanan khas Papua juga hampir tidak ada yang dimasak dengan cara digoreng.
“Hampir tidak ada yang digoreng karena di Papua sana sulit sekali minyak goreng. Jangankan minyak goreng, bumbu seperti bawang dan garam saja kadang susah. Makanya orang Papua kalau masak yang prosesnya tetap bisa mempertahankan gizi di dalam makanan,” jelas Rika.
Beberapa makanan khas Papua yang bisa ditemukan pada acara pameran Ragam Budaya Papua di Plaza Sarinah di antaranya adalah papeda bungkus, ikan kuah kuning, keladi tumbuk, ikan suir, sayur melinjo dan pakis, dan sayur bunga pepaya.
https://travel.kompas.com/read/2019/12/05/171310627/mengenal-kuliner-papua-rumit-tapi-nikmat