Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita WNI Berpuasa di New York AS, Durasi Puasa Bisa Berubah-ubah

KOMPAS.com – Di Indonesia, suasana saat bulan Ramadhan begitu khas berkat adanya berbagai tradisi dan kegiatan, mulai dari tradisi membangunkan orang saat sahur, ngabuburit, berbuka puasa bersama kerabat atau sahabat, hingga salat tarawih di masjid terdekat. 

Bagi seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di New York, Amerika Serikat (AS), suasana bulan Ramadhan di wilayah tersebut tidak begitu terasa jika dibandingkan dengan di Indonesia. 

Kharishar Kahfi, seorang mahasiswa S2 jurusan Jurnalisme di New York University mengatakan, meski terdapat masjid di area dekat tempat tinggalnya, tapi suara azannya tidak berkumandang dengan keras. 

“Perbedaan signifikan di sini, masjidnya tak sebanyak di Indonesia dan juga kalau ada masjid tidak ada suara toa (pelantang) yang keluar, jadi kadang-kadang rasanya beda sama di Indonesia,” ujar Kharishar kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022). 

Selain itu, di Indonesia, jika waktu buka puasa sudah datang, umumnya akan disebarluaskan melalui azan dari masjid yang saling bersautan. Namun, hal tersebut berbeda dengan di New York. 

Alhasil, untuk mengetahui waktu salat, sahur, dan buka puasa, ia mengandalkan aplikasi atau jadwal salat yang ada di smarthphone. 

Walau perbedaan berpuasa di New York dan Indonesia cukup terasa, pengalaman sahur dan buka puasanya dinilai cukup lancar.

“Tidak ada hambatan. Untuk cari makanan itu lumayan mudah ya dan aku di sini juga masak sendiri,” katanya. 

“Jadi biasanya menghangatkan lauk yang sudah dibuat jauh-jauh hari atau sekedar membuat masakan yang mudah, seperti nasi goreng,” tambahnya. 

Perbedaan paling mencolok lainnya adalah durasi puasa di New York dan Indonesia.

Di New York, durasi puasa dari hari pertama Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri bisa berubah menjadi lebih panjang, berbeda dengan Indonesia yang cenderung stabil. 

“Jadi, misalnya hari pertama itu imsak atau subuh itu 05.15 (waktu setempat), sekarang di hari sekian Ramadhan ini, mulai sahurnya dan subuhnya itu 04.40 (waktu setempat),” tuturnya. 

“Sedangkan untuk buka puasanya dia mundur, hari pertama Ramadhan buka puasa 19.20 (waktu setempat) tapi sekarang mundur jadi 19.40 (waktu setempat)," tambahnya.

Pada awalnya, perbedaan durasi tersebut tidak begitu terasa, tapi semakin hari membuat ibadah puasa menjadi cukup berat. 

  • Puasa di Swiss, 16 Jam Tanpa Kumandang Azan Maghrib 
  • Cerita Puasa di Mekkah, Ada Tradisi Bergadang hingga Sahur

Walaupun durasinya semakin lama, bulan Ramadhan tahun ini jatuh saat musim semi, sehingga baginya cuacanya tidak panas dan cenderung dingin. 

Menurutnya, rasa haus bukan masalah, hanya terkadang rasa lapar dan perut keroncongan yang cukup terasa.

Sebelum bulan puasa tiba, ia sempat memberi penjelasan kepada tetangga apartemennya yang non-muslim soal dirinya yang akan bangun pada subuh atau tengah malam untuk memasak. 

“So far (sejauh ini) belum ada keluhan dan komplain dari tetangga untuk aktivitas sahur selama di apartemen,” katanya. 

Sebenarnya, jika ingin bersantap, ia bisa pergi ke masjid atau Islamic Center yang ada di New York yang menyediakan makanan. 

Namun, ia memilih sahur di apartemen lantaran takut keluar pada malam hari. 

Saat buka puasa, Kharishar bercerita bahwa ia masih sering makan bersama rekan-rekan mahasiswa dari Indonesia, jadi kerinduan akan suasana buka bersama seperti di Tanah Air masih bisa diatasi.

Mencari makanan halal di New York sesungguhnya tidak sulit berkat beragamnya demografi di wilayah tersebut. 

Terdapat banyak orang Timur Tengah dan juga komunitas orang Indonesia, jadi tidak sedikit food kart yang berjejer menjajakan makanan dengan logo halal di pinggir jalan New York.

“Biasanya ada labelnya dipajang gede-gede (tulisan) halal, ya itu kita menyebutnya halal kart karena di dalamnya ada banyak pilihan makanan halal,” terangnya. 

Selain membeli makanan dengan logo halal, cara lainnya untuk menemukan makanan yang bisa dikonsumsi muslim adalah dengan melihat komposisinya. Bisa juga membeli makanan dan minuman untuk vegetarian berisi sayuran atau daging yang terbuat dari produk nabati.

Selain itu, ia biasa juga membeli makanan khas China, Thailand, Malaysia, atau makanan lokal khas AS tanpa mengandung bahan-bahan haram.

Banyak acara di masjid setempat

Sama seperti di Indonesia, banyak kegiatan yang bisa dijalani umat Islam di New York. 

Salat tarawih bisa dijalani lantaran di kota tersebut banyak berdiri masjid, bahkan menurut Kharishar jumlahnya bisa mencapai ratusan. 

Tidak hanya itu, kegiatan seperti khotbah dan iktikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan juga digelar di sejumlah masjid di New York. 

“Ada juga masjid Indonesia namanya Al-Hikmah, sering mengadakan acara seperti buka bersama, tapi untuk saat ini belum pernah ke sana, rencananya di akhir bulan Ramadhan ingin berkunjung,” ujarnya. 

Salat Idul Fitri juga diadakan di masjid-masjid tersebut, sehingga muslim di New York bisa dengan mudah menjalankan ibadah mereka. 

https://travel.kompas.com/read/2022/04/27/172808727/cerita-wni-berpuasa-di-new-york-as-durasi-puasa-bisa-berubah-ubah

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke