LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Penerapan tarif baru ke Taman Nasional (TN) Komodo ditunda hingga Januari 2023, namun hal ini dinilai tidak berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Asosiasi Tour Travel Indonesia (Astindo) Labuan Bajo, Ignasius Suradin, mengatakan bahwa sejauh yang mereka alami dan amati di lapangan, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo cenderung menurun.
"Mungkin, pertama, wisatawan pada awal-awal wacana pemberlakuan tarif baru ke TN Komodo pada Agustus ini, ribuan wisatawan cancel trip (batalkan perjalanan) ke Labuan Bajo. Jadi sekarang ini, belum ada informasi penambahan atau peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo," kata Ignasius saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/9/2022) siang.
Ia melanjutkan, penurunan angka kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo juga disebabkan mahalnya harga tiket pesawat.
Selain itu, kata dia, belum adanya kepastian bahwa tanggal 1 Januari 2023 mendatang, tarif masuk ke TN Komodo masih normal atau naik.
"Ini yang ditakut-takuti. Dengan informasi kenaikan harga tiket itu semua serba membingungkan," ujarnya.
Meski sementara ini harga tiket ke TN Komodo masih normal, tetapi menurutnya tamu sudah telanjur membatalkan kunjungannya. Sehingga dikhawatirkan mereka tidak akan menjadwalkan ulang atau reschedule kunjungannya.
"Jadinya, sekarang ini tamu cenderung sepi," tuturnya.
Untuk diketahui, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) berada di Labuan Bajo, sedangkan TN Komodo terdiri dari tiga pulau besar ditambah pulau-pulau kecil lainnya.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (8/8/2022), tarif masuk ke TN Komodo, tepatnya ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, berencana naik menjadi Rp 3,75 juta pada Januari 2023. Awalnya kenaikan ini rencananya diterapkan pada Agustus 2022, namun kemudian ditunda.
https://travel.kompas.com/read/2022/09/03/180800727/kunjungan-ke-labuan-bajo-dinilai-turun-meski-tarif-baru-tn-komodo-ditunda