Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjelajahi Danau Matano di Sulawesi Selatan, Bisa Main Kayak

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Jika singgah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mampir ke obyek wisata Danau Mantano bisa menjadi pilihan mengisi waktu liburan.

Danau yang jaraknya sekitar kilometer (km) dari Kota Makassar ini adalah satu dari beberapa danau purba yang ada di Indonesia.

Danau ini pernah dinobatkan sebagai danau terdalam se-Asia Tenggara dengan kedalaman 590 meter.

Danau Matano merupakan danau tektonik purba yang terbentuk pada akhir masa Pliosin sekitar dua hingga empat juta tahun lalu.

Ukurannya mencapai 16.000 hektar, dengan panjang diperkirakan 28 km dan lebar 8 km.

Ketua Pengelola Desa Wisata Matano Amsal (39) mengatakan, bibir Danau Matano yang masuk ke Desa Matano tersebut memang merupakan destinasi yang kerap dikunjungi masyarakat sekitar.

Sayangnya, sebelumnya masih tanpa pengelolaan.

"Banyak sampah, jadi kami coba saja kelola, untuk dapat memberdayakan masyarakat sekitar juga," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Untuk diketahui, Desa Matano merupakan peraih juara II kategori kelembagaan dalam Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Singgah di Laa Waa River Park

Desa Matano disangga oleh beberapa desa seperti Desa Matano, Desa Nuha, Desa Nikkel, Desa Sorowako, dan Kelurahan Magani.

Untuk dapat berwisata menyusuri Danau Matano, kita bisa mengunjungi Laa Waa River Park, area seluas 3 hektar yang ada di Desa Matano, Kecamatan Nuha, Luwu Timur.

Adapun "Laa Waa" berarti air yang tidak pernah berhenti mengalir.

Destinasi wisata yang diinisiasi sejak 2020 ini juga mendapat dukungan dari perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk yang menjalankan bisnisnya di Blok Sorowako.

Amsal mengatakan, pada akhir pekan jumlah pengunjung di Laa Waa River Park dapat mencapai 120 orang. Sementara untuk hari biasa, rata-rata tempat ini dikunjungi sekitar 30 orang.

Nantinya, direncanakan bakal ada penambahan fasilitas untuk wisata di sana.

"Nantinya akan ada juga bantuan fasilitas berupa banana boat dan speed boat untuk penunjang fasilitas di Laa Waa River Park ini," imbuh dia.

Untuk masuk obyek wisata Laa Waa River Park, pengunjung ditarik biaya retribusi sebesar Rp 5.000. Sedangkan, pengunjung yang ingin bermalam dengan mendirikan tenda dikenai tarif Rp 10.000.

"Kami juga menyediakan glamping biayanya Rp 100.000 per malam itu sudah tenda, ada karpet, sudah lengkap," ujar Kepala Desa Matano Jumahir.

Sementara gazebo yang didirikan di bibir danau disewakan dengan harga Rp 30.000 untuk satu hari.

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menjajal sensasi pertemuan air dingin dari gunung dan air danau yang hangat di Laa Waa River Park ini.

Sedangkan untuk dapat menyusuri Danau Matano, pengunjung dapat menyewa kapal yang berangkat dari dermaga Laa Waa River Park.

Kapal kecil dangan kapasitas 5-10 orang atau disebut katingtingdibanderol Rp 300.000 untuk satu hari.

Sementara untuk menyewa kapal raft besar berkapasitas 20 orang lebih atau sering disebut bago-bago, pengunjung perlu mengeluarkan uang Rp 800.000 satu hari.

Selain itu, pengunjung juga dapat berkunjung ke Goa Air atau Goa Tengkorak Matano. Lokasi tersebut dipercaya sebagai tempat meletakkan jasad ratusan tahun lalu.

Setelahnya, bisa pula singgah di Mata Air Bura-Bura. Sumber air ini dipercaya merupakan sumber mata air utama Danau Matano.

Tidak jauh dari sana terdapat museum yang berisi kerajinan besi peninggalan nenek moyang yang ditemukan di dalam Danau Matano.

Beberapa benda tersebut misalnya parang, badik, tombak, keris, pedang, pisau, kapak, betel, perhiasan, keramik, dan gerabah.

Nah, bagaimana, tertarik liburan ke Danau Matano?

https://travel.kompas.com/read/2022/12/22/144056627/menjelajahi-danau-matano-di-sulawesi-selatan-bisa-main-kayak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke