KOMPAS.com - Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang dirayakan muslim di semua negara, serta identik dengan kurban. Sejarah Hari Raya Idul Adha berasal dari kisah teladan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail di Mekkah, Arab Saudi.
Meskipun berasal dari Arab Saudi, namun setiap negara memiliki tradisi Idul Adha yang berbeda, tidak terkecuali Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis (29/6/2023).
Sementara, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa Idul Adha jatuh pada Rabu (28/6/2023).
Berikut sejumlah perbedaan tradisi Idul Adha di Indonesia dengan Arab Saudi. Perbedaan tradisi tersebut dipengaruhi berbagai faktor termasuk budaya dan letak geografis negara.
Mayoritas muslim di Indonesia menyembelih sapi dan kambing sebagai hewan kurban saat Idul Adha. Berbeda dengan umat Islam di Arab Saudi yang memiliki tradisi menyembelih unta sebagai hewan kurban, seperti dikutip dari Visit Saudi.
Namun demikian, sebagian umat Islam Arab Saudi juga berkurban domba atau kambing.
2. Distribusi daging kurban
Daging kurban di Indonesia biasanya didistribusikan kepada warga desa atau kelurahan. Berbeda dengan di Arab Saudi, distribusi daging kurban menjangkau sejumlah negara yang membutuhkan.
Melansir dari Arab News, program berbagi daging kurban lintas negara itu dikenal sebagai Adahi. Tahun lalu misalnya, Arab Saudi membagikan daging kurban sekaligus 3.000 hewan kurban ke Azerbaijan, Mali, Mozambik, Gambia, Nigeria, Djibouti, dan negara lainnya.
Proses distribusi daging kurban itu melibatkan berbagai asosiasi dan organisasi kemanusiaan.
Serupa dengan Indonesia, daging kurban di Arab Saudi juga diolah menjadi masakan lezat. Bedanya, ada pada menu olahan daging kurban tersebut.
Jika di Indonesia kita mengenal rendang, rawon, semur, sate, sop daging, dan lainnya. Sedangkan di Arab Saudi, daging kurban diolah menjadi hamees, yakni daging dan hati yang dimasak dengan bawang, tomat, dan bumbu rempah.
Setelah menyantap hidangan, masyarakat Arab Saudi biasanya saling berkunjung ke rumah sanak saudara.
4. Memberi hadiah
Idul Adha dirayakan dengan meriah di Arab Saudi. Salah satu tradisi perayaan Idul Adha di Arab Saudi adalah memberikan hadiah kepada anak-anak, seperti dilansir dari The Culture Trip.
Hadiah tersebut dapat berupa baju, camilan manis, dan uang. Setelah sholat Idul Adha, muslim di Arab Saudi mengunjungi sanak saudara.
Biasanya, anak-anak mendapatkan angpao berupa uang yang dikenal sebagai eidia. Berbeda dengan Indonesia, tradisi memberi angpao ini biasanya dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri.
Pada umumnya, muslim di Indonesia tidak membagikan uang angpao kepada anak-anak saat Idul Adha.
Muslim di Arab Saudi juga memiliki tradisi silaturahmi saat Idul Adha, meskipun dalam lingkup yang lebih kecil dibandingkan Idul Fitri.
Biasanya, umat Islam di Arab Saudi akan mengunjungi sanak saudara dan tetangga terdekat untuk silaturahmi pada Idul Adha, seperti dilansir dari laman Saudi Arabia Immigration.
Mereka menggunakan kesempatan itu untuk saling bertukar hadiah. Berbeda dengan Indonesia, tradisi silaturahmi biasanya digelar saat Hari Raya Idul Fitri.
Sementara, pada Idul Adha umat Islam di Indonesia jarang bersilaturahmi ke rumah saudara
https://travel.kompas.com/read/2023/06/19/204800027/5-beda-tradisi-idul-adha-di-indonesia-dengan-arab-saudi