Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Bawa Barang Pribadi Saat Umrah, dari Dokumen hingga Pakaian

KOMPAS.com - Menjelang ibadah umrah, setiap jemaah perlu menyiapkan fisik dan mental, termasuk barang-barang yang akan dibawa ke Tanah Suci.

Meski biasanya biro perjalanan umrah sudah memberikan daftar barang yang bisa dibawa dan tidak, terkadang banyak dari jemaah yang masih lupa atau mungkin mengabaikannya.

  • Beragam Promo Wisata dan Umrah di ASITA Tour and Travel Fair 2023
  • 4 Tips Berkunjung ke Asita Tour and Travel Fair 2023

Untuk itu, ketahui tata cara membawa barang-barang saat berangkat umrah agar beribadah menjadi lebih nyaman.

Dokumen-dokumen, seperti visa, paspor, tiket perjalanan pergi-pulang (PP), serta kartu identitas, wajib dibawa jemaah. 

Khusus untuk kartu identitas atau ID card, jemaah perlu membawanya setiap saat selama perjalanan umrah, utamanya bagi jemaah yang berusia lanjut.

Hal ini disampaikan staf sales biro perjalanan Madinah Iman Wisata bernama Ilzam.

"Ketika di Tanah Suci suasananya begitu ramai, jemaah rawan hilang. Kadang yang sudah berusia lanjut dan tidak membawa ponsel suka bingung maka dari itu selalu bawa ID card," terang Ilzam kepada Kompas.com saat Asita Tour and Travel Fair 2023 di Jakarta Selatan, Jumat (18/8/2023).

Ilzam melanjutkan, kartu identitas itu berguna saat jemaah tersasar dan bertanya ke petugas. Di kartu identitas tersebut sudah tercantum nama hotel tempat menginap agar nantinya jemaah bisa diantar oleh petugas. 

Ia juga mengingatkan pentingnya menyimpan dokumen lain, seperti paspor dan tiket perjalanan, di tempat yang aman, namun mudah dicari jika dibutuhkan.

"Paspor dipegang masing-masing jemaah. Nah, kalau agak teledor, kita suka lupa di mana taruhnya. Jadinya panik, cari-cari lagi," tuturnya.

Untuk menghemat ruang di dalam koper atau tas, jemaah disarankan tidak membawa barang terlalu banyak.

"Misalnya kita bawa banyak pakaian, tapi ternyata di sana satu pakaian bisa dipakai dua kali dalam sehari, kan muatan bagasi jemaah dibatasi 30 kilogram saja," kata Ilzam.

Sebagai gantinya, ia menambahkan, jemaah dapat mengurangi jumlah pakaian. Misalnya celana bisa diganti oleh sarung.

"Belum lagi nanti kalau pulang bawa oleh-oleh. Jadi mengurangi pakaian biar enggak terlalu banyak," ujarnya.

Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (25/8/2021), beberapa maskapai penerbangan melarang penumpang membawa powerbank di bagasi terdaftar.

Perangkat elektronik, antara lain kamera, ponsel, dan laptop, bisa diangkut ke bagasi kabin.

"Powerbank dan laptop, kadang jemaah lupa taruhnya di bagasi, padahal seharusnya di kabin. Peletakan barang-barang juga harus paham biar tidak mengganggu jemaah lain," ujar Ilzam.

Ilzam menyampaikan, ketika membawa cairan ke dalam kabin pesawat, pastikan cairan tersebut tidak berkapasitas lebih dari 100 mililiter (ml).

"Hal yang jemaah suka lupa, membawa cairan lebih dari 100 mililiter ke dalam kabin, itu kan dilarang. Akhirnya jamaah ditahan petugas bandara," katanya.

Untuk diketahui, cairan, aerosol, dan gel boleh dibawa penumpang ke dalam kabin pesawat dengan syarat tertentu, dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Kapasitas wadah atau tempat cairan, aerosol, dan gel maksimum 100 ml atau ukuran sejenis. Wadah berisi cairan tersebut dimasukkan ke dalam satu kantung plastik transparan berdimensi 30x40 sentimeter, dengan kapasitas maksimum satu liter dan disegel.

Tidak hanya itu, hanya satu kantung plastik berisi cairan, aerosol, dan gel yang diizinkan dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/19/174318627/4-tips-bawa-barang-pribadi-saat-umrah-dari-dokumen-hingga-pakaian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke