Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Habisnya Menikmati Kerinci

Kompas.com - 27/01/2010, 02:35 WIB

Masih di sekitar kaki Gunung Kerinci, terdapat air terjun Telun Berasap dan Taman Nasional Kerinci Seblat, yang sayang untuk dilewatkan. Adapun di sekitar kota Sungai Penuh ada dua obyek wisata, yaitu pemandian air panas Semurup dan Bukit Khayangan. Sayangnya, karena hari itu cuaca berkabut dan gerimis telah membasahi jaket yang kami kenakan, keindahan kaki Gunung Kerinci pun tak bisa diabadikan dengan apik.

Kearifan lokal

Tidak afdal rasanya jika ke Kerinci belum ke Danau Kerinci, sekitar 25 kilometer arah selatan kota Sungai Penuh. Danau seluas 4.600 hektar ini merupakan bekas kaldera pegunungan. Selain bersantai menikmati ketenangan danau, pengunjung bisa berkeliling dengan perahu dengan membayar Rp 10.000 per penumpang dan melihat aktivitas nelayan menangkap ikan.

Banyak cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan ikan, seperti dengan tombak, memancing, atau menggunakan kotak-kotak jaring yang diletakkan di dasar danau. Semuanya masih tradisional dan manual. Ada pula yang membudidayakan ikan nila di tengah danau. ”Jika lagi beruntung, satu kotak jaring bisa menangkap 20 kilogram mujair,” ujar Toha (40), warga di sekitar danau.

Di sebelah timur Danau Kerinci, sekitar 30 kilometer, terdapat Desa Lempur yang dikelilingi danau-danau kecil. Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi rencananya akan mengembangkan desa itu menjadi desa wisata, menawarkan keaslian kebiasaan hidup masyarakat lokalnya. Selain itu, ada Hutan Adat Ulu Air yang masih terjaga sampai sekarang.

Untuk keseniannya, salah satu yang memukau adalah tari Asiek Niti Mahligai asal Desa Siulak, yang termasuk tarian sakral, yang dulunya terkait ritual mengusir roh jahat pembawa wabah penyakit atau bencana. Seperti halnya tari kecak di Bali atau sintren di Cirebon, sebagian penarinya sengaja dirasuki roh-roh nenek moyang agar bisa kebal api, pecahan beling, atau senjata tajam.

Sebelum menari, para penarinya harus melakukan ritual mandi belimau atau mandi air jeruk limau di sungai. Penari yang semuanya perempuan masih dalam satu garis keturunan dan pertalian darah.

Umumnya masyarakat menuju Kerinci melalui jalur darat. Banyak yang bilang letak Kerinci sangat jauh dan butuh pengorbanan untuk sampai ke sana. Dari Kota Jambi jaraknya 420 kilometer, atau 10-12 jam jika tidak ada halangan. Sebab, jalan sepanjang Kota Jambi-Kerinci saat ini masih jelek. Banyak jalan berlubang dan rusak, terutama di Kabupaten Sarolangun dan Merangin.

Terkadang kerap terjadi tanah longsor di sejumlah desa perbatasan Kerinci-Merangin. Namun, itulah serunya tantangan menuju petualangan alam di Kerinci. Perjalanan bisa dilakukan menggunakan travel, Kota Jambi-Kerinci ongkosnya Rp 100.000 per orang. Akan tetapi, kini, per Januari 2010, Riau Airlines membuka rute baru, yakni Jambi-Kerinci, dua kali terbang dalam seminggu.

Menurut Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Jambi Ali R Siwon, dibukanya rute penerbangan Jambi-Kerinci akan memudahkan turis mengunjungi Kerinci. Tidak ada lagi keluhan turis kebosanan di perjalanan karena terlalu lama duduk di mobil dari Jambi menuju Kerinci. Tarifnya pun relatif terjangkau, berkisar Rp 300.000 per penumpang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com