Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Jalan Menelusuri Kota Tua Basel

Kompas.com - 02/11/2013, 12:10 WIB

Jembatan itu pertama kali dibangun tahun 1225 dengan bahan kayu dan dibangun ulang dalam konstruksi batu, seperti bentuknya saat ini, pada 1905.

Sore hari, banyak warga berekreasi di sekitar jembatan sambil makan, ngopi, membaca buku, atau sekadar duduk meresapi suasana di tepian sungai. Ada pula yang asyik berolahraga perahu, mendayung kayak, hingga berenang.

Munster

Perjalanan berlanjut hingga mencapai Munsterplatz atau Alun-alun Kathedral sekaligus dataran tertinggi di kota tua. Lokasi ini menjadi saksi sejarah paling panjang dan penting di Basel. Sebelum Kathedral berdiri sekitar tahun 1019-1500, lokasi itu dikatakan menjadi pusat permukiman bangsa Celtic dan Romawi sejak sebelum masehi.

Di samping Kathedral terdapat anjungan di mana kita bisa mengamati pemandangan kota dan Sungai Rhein secara leluasa dari ketinggian. Di dalam Kathedral juga terdapat makam Erasmus of Rotterdam, humanis besar zaman Renaisans. Dari Kathedral, rute mulai berbalik ke titik awal Marktplatz melalui Jalan Freie Strasse. Jalan itu adalah distrik belanja terbesar di Basel dengan deretan puluhan toko dari merek-merek kenamaan.

Selesai di rute Erasmus, penelusuran beralih ke rute Jacob Burckhardt. Rute ini mengambil arah ke sisi barat dan selatan kota tua. Dari Marktplatz, perjalanan kembali menyusuri Freie Strasse lalu berbelok ke kanan menuju Gereja Barfusser yang juga menjadi Museum Sejarah Basel.

Dari situ, rute mengarahkan kita ke sebuah taman kecil yang rindang dekat Teater Basel dan air mancur Tinguely. Air mancur digerakkan oleh pompa-pompa artistik yang menyemprotkan air dari kolam dengan berbagai pola sehingga terlihat seperti menari-nari.

Perjalanan akhirnya sampai di Alun-alun Barfusser atau Barfusserplatz, sebelum mengarah kembali ke Marktplatz. Tempat ini adalah salah satu titik teramai di kota tua Basel yang dipadati restoran, kafe, dan juga berbagai museum. Salah satunya adalah Toy Worlds Museum Basel yang menyimpan berbagai koleksi mainan.

Bagi pencinta boneka Teddy Bear, museum itu menyenangkan karena memiliki koleksi boneka beruang terbanyak di dunia, yakni lebih dari 2.500 buah. (Mohamad Final Daeng)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com