Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2013, 18:11 WIB

Di Cirebon, Keraton Kasepuhan menjadi tujuan pertama berwisata. Imajinasi sejenak terlempar ke masa lalu ketika mengamati Kereta Singa Barong koleksi keraton. Kereta buatan tahun 1549 itu masih kokoh dan gagah. ”Coba lihat, kereta ini sebenarnya sudah punya suspensi walau istilah suspensi belum dikenal. Hebat kan,” kata Usman, pemandu wisata yang mengantar peserta berkeliling.

Sumur Bandung menjadi salah satu pesona saat berkunjung ke keraton itu. Kata Usman, sumur yang sudah berumur enam abad ini tak pernah kering airnya. Pengunjung bebas membasuh muka dan tangan, bahkan meminum langsung air sumur yang juga disebut juga sebagai Sumur Agung ini. Rasanya, segar.

Nopia

Di Purwokerto, sekitar 2,5 jam perjalanan kereta dari Cirebon, rombongan menuju sentra kue nopia di Jalan Pekaja. Nopia adalah kue khas di Purwokerto. Dulu, kue ini ramai ditawarkan pedagang di Stasiun Purwokerto.

”Nopia, nopia, nopia!” begitu para pengasong dulu menawarkan di antara jendela-jendela kereta. Kali ini, peserta perjalanan bisa mencomot langsung nopia yang baru saja matang. Sungguh hal itu memberi sensasi berbeda. Sensasi itu menguat karena proses memasaknya pun bisa dilihat di sana.

Adonan tepung terigu dimatangkan ke dalam tungku atau oven tanah liat, lalu ditempel-tempelkan ke dinding tungku bersuhu 45 derajat celsius itu selama sekitar 15 menit. Jika adonan tidak pas, nopia tak akan melekat kuat ke dinding tungku, jatuh dan pecah.

Nopia memang salah satu kudapan khas Banyumas. Di Pekaja, nopia paling laris adalah berisi gula jawa (gula kelapa) dan cokelat. Meski begitu, nopia rasa durian, pandan, bahkan rasa bawang merah pun ada.

Kunjungan ke Purwokerto tak akan afdal apabila melewatkan Baturaden di lereng Gunung Slamet. Tempat wisata ini dikenal dengan cerita legenda Lutung Kasarung dan kisah cinta antara Batur dan Raden (pembantu dan bangsawan). Selain wanawisata, Baturaden juga punya sumber air panas dan telaga. Hanya perlu waktu satu jam perjalanan dengan bus dari pusat kota Purwokerto ke kawasan sejuk ini.

Perjalanan menyusuri kota-kota di sepanjang jalur yang dilalui kereta itu seperti membaca sejarah lewat jejak-jejak yang tersisa. Nina Akbar meyakini hal ini sebagai bagian dari perjalanan mengenal bangsa sendiri. Dari situ akan tumbuh pemahaman, rasa bangga, kebanggaan, dan diharapkan akan tumbuh semangat memelihara kekayaan warisan budaya. (Nur Hidayati dan Lukas Adi Prasetya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com