Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berselancar di Gumuk Pasir

Kompas.com - 30/04/2014, 09:46 WIB

Mimpi ”sandpark”

Perkembangan kegiatan sandboarding makin menggembirakan. Saban Minggu, papan-papan yang diproduksi sendiri oleh Sidik dan kawan-kawan laris dipinjam para pegiat skateboard, komunitas pencinta alam, hingga backpacker. Mereka penasaran dan ingin merasakan sensasi berselancar di pebukitan pasir.

Bagaimana bisa selaris itu? Ceritanya bermula pada tahun 2011, ketika sebuah perusahaan rokok menghubungi Komunitas Sandboarding Yogyakarta untuk digandeng dalam pembuatan iklan. Perusahaan itu memberi dua papan seharga enam juta rupiah per papan. ”Kami lalu mengamati material papan itu. Ternyata kalau kita bikin sendiri bisa lebih murah, bisa cuma Rp 600.000,” ujar Sidik.

Bisa jauh lebih murah? Itu karena komunitas ini meneliti lilin untuk pelumas papan yang digunakan oleh perusahaan rokok di laboratorium di UGM. ”Ternyata sama dengan bahan pelicin keramik atau lantai. Ya sudah kami pakai itu karena lebih murah,” jelas Sidik. Nah, sejak ada iklan sandboard yang di baliho itu, papan selancar pasir menjadi kondang.

”Teman-teman di Bromo minta dikirimin papan. Kami bikin dijual Rp 800.000. Kami juga memasukkan ke beberapa toko di Yogya dan ternyata ada peminatnya,” papar Sidik, yang sejauh ini sudah membikin 30-an papan untuk dijual.

Pada pertengahan 2012, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencantumkan sandboarding ke dalam salah satu iklan Wonderful Indonesia. Makin kondanglah kegiatan selancar pasir ini.

Komunitas pun lantas mengembangkan usaha. Mereka bekerja sama dengan teman-teman yang bekerja di agen-agen wisata. Ada beberapa agen yang membuat paket wisata plus. Plusnya itu, ya, sandboarding.

”Sekarang kami sedang mengembangkan sandboarding sebagai wisata minat khusus. Kalau bisa, ya, ada semacam sandpark buat olahraga ini. Pasti seru,” harap Sidik. Amien.... (Susi Ivvaty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com