Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2014, 16:12 WIB
PADA bulan Ramadhan ini tampaknya makin pas kalau sesekali, saat berbuka puasa, kita mencicipi menu bernuansa Timur Tengah. Salah satu pilihannya adalah menu nasi biryani, nasi mandi, dan nasi kebuli kambing. Mengingat namanya saja sudah tercium aroma rempah khas dari nasi tersebut.

Di Jakarta tidak begitu sulit menemukan makanan khas bernuansa Timur Tengah, terutama Hadromaut, nama lain Yaman.

Jika kebetulan Anda sedang berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk berbelanja baju baru ataupun bersilaturahim dengan saudara atau kenalan, jangan ragu untuk menikmati beragam sajian menu Hadromaut.

Ajaklah saudara atau kenalan untuk berbuka bersama menikmati nasi kebuli atau nasi biryani, yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Tanah Abang.

Di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat, ada Sindbad Middle East and Indonesian Restaurant. Namun, kalau berniat ke restoran ini untuk berbuka pekan depan, menurut Fatma, salah satu pegawai restoran ini, pengunjung sebaiknya memesan tempat dulu.

”Pada pekan pertama Ramadhan, belum banyak pengunjung yang makan di sini. Biasanya, pada minggu kedua dan ketiga Ramadhan, pengunjung amat ramai,” ujarnya.

Sajian nasi kebuli dan nasi biryani bisa dipesan berupa menu paket yang bisa dinikmati untuk lima, sepuluh, ataupun 25 orang. Besar sajian paket ini menentukan jumlah daging kambing yang ada di dalamnya, yaitu paket daging kambing seperempat, setengah, dan satu kambing.

Selain menu paket khusus ini juga ada ruang khusus bagi yang ingin duduk lesehan agar lebih leluasa untuk bersantai.

Namun, bagi yang menginginkan menu perseorangan juga ada sajian dalam piring tersendiri dan meja kursi yang juga cukup nyaman.

Dalam sajian paket, nasi bisa dicampur, misalnya separuh nasi biryani, dan separuhnya lagi nasi kebuli. Namun, tetap disajikan dalam satu talam.

Di bagian atas nasi ditaruh potongan kambing muda yang sudah dimasak dengan bumbu khusus. Nasi juga ditaburi potongan kismis dan kadang juga ditaburi potongan kurma.

Jika merasa sajian daging kambing masih kurang, dapat mencoba menu Khuzi Fahat Mashwi. Menu ini berupa dua potongan paha kambing muda bakar disajikan dengan roti maryam serta potongan sayuran dan tomat yang diberi minyak zaitun.

Namun, bagi yang kurang suka dengan daging kambing, di Sindbad, menurut Fatma, juga disediakan menu ikan ataupun ayam, yang bumbunya hampir sama dengan bumbu kambing.

Untuk minumnya, cobalah mencicipi teh mint yang khas dan disajikan dalam teko tembaga yang juga khas. Jangan lupa, cobalah juga kopi arab. Minuman yang berisi campuran berbagai rempah ini membuat badan terasa hangat serta mulut pun terasa harum dan segar.

Selera

Sejumlah pelanggan yang sering berburu menu Timur Tengah menyebut rasa di restoran Sindbad ini cukup orisinal. Namun, ada juga yang menyukai sajian nasi kebuli yang disajikan di Restoran Hadromaut di Jalan Tambak, Jakarta Pusat.

Arifin, warga peranakan Arab, yang tinggal di Condet, Jakarta Timur, mengatakan bahwa rasa nasi kebuli di Sindbad dan Hadromaut seimbang. Namun, untuk suasana restorannya, ia lebih menyukai suasana di Hadromaut.

Namun, yang menarik, menurut Ahmad, yang sekarang membuka warung nasi kebuli di Rawa Belong, Jakarta Barat, orang yang bisa memasak nasi kebuli dengan enak di Jakarta tidak banyak.

Itu sebabnya juru masak di restoran kebuli yang ada di Jakarta biasanya saling mengenal. Hal itu karena, menurut Ahmad, mereka pernah belajar dari sumber yang sama. Ia pun mengaku sebelumnya jadi salah satu juru masak di Restoran Sindbad.

Selain Ahmad, Hannah, yang juga pernah menjadi juru masak di Sindbad, sudah mendirikan restoran menu Timur Tengah sendiri di kawasan Tebet.

Di Jakarta Selatan, Pondok Nasi Kebuli Ibu Hannah berada dekat dengan Masjid At-Tahiriyah, Tebet. Tepatnya di Jalan Abdullah Syafei, sebelum jembatan Kampung Melayu dari arah Tebet.

Keistimewaan nasi kebuli Ibu Hannah ini disajikan dalam porsi besar. Bagi sebagian orang, satu porsi bisa disantap untuk dua orang. Jika ingin porsi yang lebih besar, bisa juga disediakan porsi jumbo, yaitu nasi kebuli spesial yang disajikan dalam talam besar.

Soal rasa, nasi kebuli Ibu Hannah tak diragukan lagi, karena terdiri atas paduan berbagai rempah-rempah yang diolah bersama kaldu daging. Setiap bulir nasi yang disajikan berlapis bubuk rempah berwarna kekuningan.

Masakan sarat rempah ini sesungguhnya memiliki rasa bumbu yang sangat kuat. Namun, nasi kebuli buatan Ibu Hannah ini memiliki rasa bumbu kebuli yang lebih lembut sehingga siapa pun dapat menikmatinya. Meskipun lebih lembut dalam citarasa bumbu, aroma dari racikan bumbu kebuli, seperti jahe, kapulaga, jintan, dan juga cengkeh, tak hilang.

Dalam setiap porsi disajikan tiga potong daging kambing serta emping. Ditambah acar nanas dan timun serta sambal terasi.

Sebagai penawar rasa bumbu kebuli, jangan lupa pesan teh arab. Teh ini dimasak dengan kapulaga dan dicampur susu. Kandungan susu di teh ini salah satunya yang menjadi penawar kuatnya rasa bumbu kebuli, sedangkan kapulaga memberikan rasa segar pada mulut.

Dodi Fikri (29), pengelola dan juga anak Ibu Hannah, mengatakan, daging kambing yang digunakan untuk nasi kebuli adalah kambing muda. Kambing yang digunakan juga dari kambing yang baru dipotong sehingga dagingnya selalu segar. (Imam Prihadiyoko/Madina Nusrat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com