Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/07/2014, 14:23 WIB
EditorI Made Asdhiana

Salah satu contohnya, gerakan kaki dalam tari Lombok umumnya hanya dengan mengangkat kaki sampai sebatas di bawah lutut. Begitu pula dengan gerakan tangannya yang cenderung lebih ”lembek” dibandingkan tarian Bali yang umumnya lebih ”tegas”.

Gerakan tangan pada tarian Lombok pun tidak sampai diangkat hingga sejajar dengan bahu sang penari, seperti umumnya tarian Bali. Selain itu, pada gerakan bola mata (nyeliet dan nyeledet) juga tidak selincah gerakan bola mata para penari tarian Bali.

Perbedaan lainnya, pada tarian Bali umumnya ekspresi raut wajah sang penari menjadi salah satu faktor penting. Sementara pada tarian Lombok, penari tampil nyaris tanpa perubahan mimik.

Mengajar

Bagi sebagian orang, mungkin sulit memahami hal-hal tersebut, tetapi bagi mereka yang menekuni dunia tari, kekhasan masing-masing tarian Nusantara bisa diketahui dan dipahami.

Las yang menekuni tarian Lombok, misalnya, bisa membedakan gerakan-gerakan tarian khas Lombok dan gerakan khas tarian dari daerah lain.

Sama seperti nasib tarian tradisional di daerah lain, kaum muda umumnya kurang bersemangat untuk mempelajarinya. Namun, Las memilih untuk menekuni sekaligus melestarikan tarian Lombok.

Kini, dia menguasai 10 tarian Lombok, seperti tari Gagak Mandiq (karya maestro tari dan penabuh gamelan Lombok, Amak Raya), tari Gandrung, tari Tangis, dan tari Mataq (panen). Selain itu, Las juga tengah mempelajari 10 tarian lain, di antaranya tari Selaparang, tari Tandak Gero, dan tari Rantok.

Dia juga memiliki 45 murid, dari siswa SD sampai SMA. Dia melatih 25 murid tiga kali seminggu di Rumah Budaya Lenek dan 20 murid lainnya berlatih di Sanggar Seni Bebadosan di kampungnya, Desa Lenek, dua kali seminggu.

Di samping itu, Las juga melatih tari untuk para pelajar di sekolah yang mengajarkan seni tari sebagai muatan lokal di Desa Lenek. Para pelajar ini minimal harus bisa membawakan satu tarian untuk mendapatkan nilai di rapor mereka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+