Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendambakan Pusat Kuliner Halal di Kota Bogor

Kompas.com - 18/09/2014, 13:51 WIB

Pilihan lainnya adalah mengoptimalkan fungsi pasar-pasar tradisional entah sebagian atau seluruhnya menjadi pusat kuliner halal seperti Pasar Devris. Di awal masa kepemimpinan, Bima-Usmar pernah mengunjungi Pasar Sukasari (Pasar Gembrong) di Jalan Siliwangi. Bagian atap bisa untuk menampung 100-200 PKL. Namun, kompleks itu harus dibangun ulang sebab konstruksi sudah rapuh.

Bima juga perlu ingat tentang salah satu strategi menata PKL yang pernah diutarakannya. ”Urutannya ialah revitalisasi, relokasi, redistribusi, dan represif. Urutan tidak dibalik,” katanya pada awal April 2014.

Kalau demikian, strategi yang harus diwujudkan adalah menyiapkan banyak lokasi kemudian mendata dan memindahkan PKL. Selanjutnya menyebarkan PKL ke lokasi-lokasi binaan agar tidak terkonsentrasi. Langkah selanjutnya adalah penindakan tegas. Tindakan represif dalam jangka panjang diteruskan dan ditingkatkan menjadi seleksi.

Artinya, hanya pedagang ber-KTP Bogor yang diutamakan dalam berusaha.

Bogor lekat kuliner

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, pembangunan pusat kuliner halal cocok bagi Kota Bogor. Alasannya, Kota Hujan yang berpenduduk 1 juta jiwa ini cukup dikenal sebagai tujuan wisata, terutama kuliner. Kota Bogor memiliki beberapa kuliner khas antara lain toge goreng, soto mi, soto kuning, laksa, doclang, pesor, karedok, uli jepret, uli bakar, comro, misro, es pala, es pala kelapa, es pala cincau, asinan, dan roti atau martabak unyil (mini). ”Jika lokasi dan PKL sudah ditentukan, kami siap mendanai pembangunannya,” kata Agus. Besarnya dana yang disiapkan untuk pembangunan pusat kuliner halal masih perlu dibicarakan lagi.

Agus memaparkan, pusat kuliner halal akan menjadi percontohan bagi pembangunan sentra PKL di Kota Bogor yang akan menjadi mitra BSM.

Maksudnya, jika berhasil, BSM pasti tertarik untuk menanamkan modal dalam pembangunan sentra PKL dan menjadi mitra PKL dalam skema kredit penguatan modal.

Kota Bogor merupakan daerah tingkat dua ke-47 yang menjalin kerja sama dengan BSM. Di kabupaten/kota lainnya, BSM juga siap bermitra dalam program penataan PKL.

Jika impian ini tercapai, yang ”mereguk” nikmatnya tentu juga sebagian warga Ibu Kota (Jakarta) yang mungkin sudah pegal bermacet-macet ke arah kawasan Puncak. Untuk urusan ”goyang lidah”, Kota Bogor tengah bersiap mengatasinya. (Ambrosius Harto Manumoyoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com