Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasir Putih dan Karang Pulau Dutungeng

Kompas.com - 22/01/2015, 14:15 WIB
SEKILAS, jika melintasi pesisir Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pulau yang luasnya sekitar 9 hektar ini tampak tak ada bedanya dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Tidak terlihat baliho atau sekadar petunjuk kecil yang mempromosikannya sebagai tujuan wisata.

Letaknya sekitar 31 kilometer dari ibu kota Kabupaten Barru atau sekitar 20 kilometer dari Kota Parepare, berada di jalur Trans-Sulawesi dan merupakan wilayah yang dilintasi wisatawan menuju Kabupaten Tana Toraja.

Pesona Pulau Dutungeng baru terasa setiba di dermaga kecil, setelah melewati jalan yang membelah perkampungan penduduk. Dalam jarak pandang hanya sekitar 500 meter, pantai berpasir putih mulai menggoda.

Meski tampak sangat dekat dan sebenarnya dapat dijangkau dengan berenang, warga setempat mencegah karena, jika tidak berhati-hati, dapat terseret arus yang tidak menentu. Pengelola pulau menyediakan tiga perahu berkapasitas lima orang hingga 20 orang yang siap menyeberangkan pengunjung kapan saja. Di samping itu ada perahu nelayan yang disewakan.

Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi tidak perlu khawatir. Tersedia tempat parkir yang lumayan luas di dekat dermaga.

Lukisan alam

Penyeberangan ke pulau ditempuh hanya sekitar 10 menit. Begitu menjejakkan kaki, pengunjung disambut angin semilir yang mengantarkan aroma laut dan hangatnya sinar matahari tropis. Pasir putih membentang di kiri dan kanan dermaga.

Untuk sekadar melepas penat di hamparan pasir putih, beberapa pohon besar menawarkan keteduhannya. Jika ingin menginap, terdapat 10 cottage dengan harga sewa terjangkau. Tersedia pula restoran bagi pengunjung yang tidak ingin repot membawa bekal makanan.

Pengelola membuat jalan setapak yang membelah pulau, melewati berbagai macam pepohonan dan tumbuhan liar. Kalau belum lelah, boleh juga mencoba mengitari pulau.

KOMPAS/NASRU ALAM AZIZ Pulau Dutungeng di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Kawasan pantai pulau ini terdiri atas bentangan pasir putih dan sabuk bakau. Kawasan bakau hanya dapat ditembus saat air laut surut. Di antara rimbunan bakau terdapat gua yang, menurut penduduk di sekitar pulau, merupakan tempat persembunyian dan penyimpanan senjata ketika perang revolusi.

Waktu yang paling tepat untuk mengitari pesisir pulau adalah menjelang sore. Saat-saat yang dinantikan adalah matahari senja yang nyaris menjilat laut dengan latar depan perahu-perahu nelayan melintas.

Sambil menunggu pemandangan matahari terbenam, pengunjung biasanya menikmati air pasang yang perlahan-lahan naik. Air laut menyusup bagai akar yang menjalar di sela-sela karang. Kepiting-kepiting karang pun tampak menikmati datangnya air laut.

Malam hari tiba, api unggun menjadi penghangat, sembari mendengarkan orkestra serangga. Dari kejauhan tampak kerlap-kerlip lampu kendaraan yang melintas di jalan Trans-Sulawesi.

Jika cuaca cerah, bintang-bintang akan menyapa dari langit dengan cahaya purbanya. (Nasru Alam Aziz)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

Travel Tips
5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com