Meski cukup padat, Pulau Harapan terbilang cukup bersih. Tidak sulit menemukan tong sampah di sejumlah ruas jalan. Petugas kebersihan dari kelurahan menyapu jalan setiap hari.
Wisatawan yang berkunjung ke pulau ini juga tak perlu risau soal akses listrik. Sekretaris Kelurahan Pulau Harapan Ardani mengungkapkan, pulau ini dialiri listrik selama 24 jam melalui kabel laut sejak awal 2011. Sebelumnya, listrik hanya menyala pukul 17.00 hingga 06.00 karena mengandalkan genset.
Kendala terbesar di Pulau Harapan adalah krisis air bersih yang terjadi saat musim kemarau. Warga hanya mengandalkan satu-satunya alat pemurnian air di pulau ini untuk memperoleh air. Alat itu beroperasi sekitar 10 jam per hari dan memproduksi 3.600 liter air bersih.
Kondisi ini jauh dari pemenuhan kebutuhan warga. Sebagai gambaran, jika satu orang membutuhkan 30 liter air bersih per hari, maka alat itu hanya dapat memenuhi kebutuhan 120 jiwa atau kurang dari sepersepuluh penduduk Pulau Harapan. Adapun saat musim hujan, air cukup melimpah karena warga juga memakai air bersih dari penampungan air hujan.
Terkait pengembangan wisata, pulau ini masih minim prasarana pendukung, seperti tidak adanya pusat informasi wisata, petunjuk jalan, dan alat transportasi di dalam pulau. Belakangan, persoalan keamanan lingkungan juga menjadi perhatian warga.
Camat Kepulauan Seribu Utara Agus Setiawan mengatakan, masih banyak infrastruktur yang perlu dibenahi dalam rangka pengembangan wisata di pulau ini. Pemerintah juga tengah fokus menata sampah dan lingkungan
Ke depan, pulau ini diharapkan mampu menjadi destinasi wisata internasional. Jika ingin memenuhi hasrat wisata bahari, tidak perlu repot-repot terbang ke Bali.... (HARRY SUSILO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.