Meski bagi sebagian barangkali tak terlihat elok, bukan berarti Pulau Panggang ketinggalan dalam gegap gempita perkembangan wisata di Kepulauan Seribu. Pulau ini bisa dikatakan menjadi basis dan pendukung sejumlah gagasan cerdas pariwisata di Kepulauan Seribu.
Seperti dikatakan Mahariah, guru dan aktivis pemberdaya masyarakat di Pulau Panggang, sudah seharusnya pariwisata di Kepulauan Seribu tak melulu harus bergantung pada eksploitasi sumber daya alam yang sifatnya terbatas.
Menurut dia, eksploitasi terhadap laut yang telah dilakukan berpuluh tahun, termasuk karena pariwisata akhir-akhir ini, kian membebani lingkungan, terutama hancurnya terumbu karang.
”Kami menyadari sumber daya alam kami sudah sangat terbatas, jadi kami harus melakukan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan. Ekonomi yang ramah lingkungan itu kami terjemahkan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu ekowisata dan budidaya,” kata Mahariah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.