Bagi orang Palembang, kue-kue basah tradisional ini wajib ada di meja saat Lebaran tiba. Maksuba dan kue delapan jam sebenarnya berbahan dasar sama, yaitu telur, gula, susu, dan tepung gandum. Bedanya, maksuba dibuat selapis demi selapis dan dipanggang dalam oven selama sekitar 2-4 jam. Sementara kue delapan jam merupakan bolu penuh yang dikukus selama 8 jam penuh dan dipanggang untuk mengeringkan airnya.
Karena prosesnya yang berbeda, maksuba mempunyai tekstur yang terkesan renyah kendati merupakan kue basah. Adapun kue delapan jam lebih mirip bolu. Kue-kue ini biasanya dihidangkan sebagai hidangan penutup setelah santapan tekwan atau pempek yang juga khas Palembang. Karena begitu legit rasanya, sepotong maksuba atau kue delapan jam sudah membuat lidah puas dan perut terasa penuh.
Penguji kesabaran
Memasak kue-kue khas Palembang itu merupakan penguji kesabaran. Karena proses yang lama dan membutuhkan perhatian penuh, generasi muda kerap tak sabar untuk memasak dengan baik.
”Maksuba ini harus diawasi terus di panggangan supaya tidak gosong. Kalau kue delapan jam, harus pagi-pagi benar mulai memasak karena butuh dikukus seharian. Kalau kesiangan bisa merepotkan sendiri,” kata Yayu, yang pernah diboyong hingga Jakarta dan Bandung khusus untuk memasak.