Bagi saya ini sangat murah untuk ukuran lokasi wisata. Malam kedua, kami memilih menginap di penginapan yang tinggal pilih saja. Lagi-lagi kami tercengang, satu kamar dengan ekstra bed dan kamar mandi di dalam dihargai Rp 150.000. Fasilitas lebih di atas ini juga dibanderol sekitar Rp 200.000 hingga Rp 250.000. Untuk petualang dan para kaum backpacker, harga ini bisa membuat mereka betah berlama-lama di sini. Hitung saja jika Anda nge-camp? Pastinya tabungan setahun hanya terkuras secuil, heheheee...
Pulang ke Medan, kami membawa oleh-oleh bawang merah dan mangga. Semuanya khas dari Silalahi. Satu kilogram bawang dan mangga dihargai Rp 20 ribuan, tergantung kelihaian kita menawar dan merayu pedagangnya.
Kembali melewati jalur saat datang kemarin, di Desa Tongkoh kami singgah sebentar ke kebun Sitepu. Kami memetik sendiri jeruk dari pohonnya, setiap kilogram dihargai Rp 15.000. "Petiknya diputar dulu dari tangkainya, biar tak rusak buahnya," kata Sitepu.
Dia bilang, orang lebih suka memetik sendiri ketimbang beli yang dijajakan karena ingin merasakan sensasinya. "Ini yang buat harganya lebih mahal dari pasar. Kalau di pasar, sekilo cuma Rp 10 ribu," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.