Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Sisi Istimewa Singapura untuk Berlibur... 1

Kompas.com - 12/08/2015, 17:22 WIB
Dari tempat duduk di halaman masjid, kenikmatan mendengarkan lantunan imam memimpin para jamaah membuat panas terik di siang itu menyegarkan kalbu. Lantunan sangat berbeda bagi saya dengan imam di Indonesia. Terasa lebih lembut sedikit mendayu.

Sambil menunggu ketiga pria Massabuau usai shalat seminggu sekali itu, saya mulai membaca kembali mengenai masjid yang menawan ini. Bagunan kokoh berwarna krem, hijau dan sapuan kuning ini rupanya dulu adalah bangunan dengan sebagian besar dari kayu dan nama sebelumnya adalah Masjid Al-Abrar yang dibangun tahun 1846.

Dulunya memang didirikan untuk para pedagang muslim India Selatan bahkan dari Bawean dan pelatih kuda di Kampong Kapor. Bila masjid ini berganti nama rupanya karena masjid lama dihancurkan dan dibangunlah masjid baru demi menghormati Sahik Gafoor yang memberikan wakaf dan juga mengurus manajemen masjid maka namanya menjadi Masjid Gafoor.

Saya rasa masjid ini wajib didatangi, apalagi kini sudah menjadi monumen bersejarah. (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com