Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga dan Sejarah Membaur di Olympia

Kompas.com - 28/08/2015, 18:21 WIB
Stadion ini juga menggelar Piala Dunia Putri 2011 dan final Liga Champions 2015 ketika Barcelona mengalahkan Juventus. Jejak laga final tersebut masih terlihat dalam poster kedua tim yang dipasang di dinding ruang VIP, awal Agustus. Meja di ruang konferensi pers, di lantai paling bawah, juga masih ditutupi kain bertuliskan Final Liga Champions 2015.

Olympia juga menjadi tempat ketika manusia tercepat di dunia, Usain Bolt, menciptakan rekor dunia lari 100 meter putra dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009. Di lintasan keempat trek lari berwarna biru—sesuai warna ciri khas Hertha BSC—Bolt menyelesaikan lomba dalam waktu 9,58 detik. Rekor itu bertahan hingga saat ini.

Mempecundangi Hitler

Namun, jauh sebelum Bolt menciptakan rekor dunia, lintasan atletik Olympia juga menjadi tempat terciptanya sejarah, yaitu ketika pelari kulit hitam, Jesse Owens, ”mempecundangi” Adolf Hitler dalam ajang Olimpiade Berlin 1936.

Di depan Hitler, yang duduk di tribune VIP dan dipertahankan hingga saat ini, serta publik Jerman yang memenuhi stadion, Owens mempersembahkan empat medali emas bagi Amerika Serikat, yaitu dari nomor lari 100 meter, 200 meter, estafet 4 x 100 meter, dan lompat jauh.

Olimpiade, sebagai pekan olahraga antarnegara terbesar, dijadikan Nazi sebagai alat propaganda. Maka, Hitler sang pemimpin meminta dibangun sebuah stadion besar dan megah. Stadion yang dibangun pada 1934-1936 ini pun bisa menampung hingga 110.000 penonton, yang boleh menonton dengan gratis, pada upacara pembukaan 1 Agustus 1936.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com