Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata di Jejak Sejarah Koningsplein

Kompas.com - 04/10/2015, 14:33 WIB

Pengelola wisata Balai Kota juga menampilkan standing figure atau poster foto sesuai ukuran asli dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ini untuk ”mengobati” kekecewaan pengunjung yang tak bisa berfoto bersama Basuki saat berwisata di Balai Kota.

Basuki telah meminta Biro Umum membuat standing figure semua mantan Gubernur DKI, begitu juga standing figure Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Apabila poster ini tersedia, pengunjung bisa berpose dengan para kepala daerah Jakarta.

Tugu Monas

Tepat di depan Balai Kota Jakarta terdapat lapangan Monas dengan daya tarik utama Tugu Monas di tengahnya. Tugu itu dibangun pada 1961 untuk mengenang jasa pejuang dalam merebut kemerdekaan RI.

Tempat wisata andalan sekaligus ikon Jakarta ini memiliki ruang museum sejarah dengan 51 jendela peragaan atau diorama. Diorama ini menggambarkan sejarah Jakarta dan proses perjuangan kemerdekaan RI. Selain itu, ada pula ruang kemerdekaan yang secara periodik memutar rekaman suara dan pelataran puncak.

Di puncak tugu terdapat lidah api yang terbuat dari perunggu dan disepuh emas sebagai simbol semangat perjuangan yang tak kunjung padam. Sebuah lift mengantarkan pengunjung ke pelataran puncak. Dari sana, pemandangan Jakarta dari ketinggian 115 meter menjadi pengalaman tak terlupakan.

Museum Nasional

Di sisi barat Tugu Monas, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat, terdapat Museum Nasional. Museum ini juga dikenal dengan sebutan Museum Gajah lantaran ada patung gajah pemberian Raja Thailand Chulalongkorn yang dipasang di taman depan museum.

Heuken menyebutkan, lokasi Museum Nasional saat ini berdiri di atas tanah bekas kandang kuda Klub Pacuan Kuda Bataviaasch Raceclub. Museum dibangun dan dibuka untuk umum pada pertengahan abad ke-19. Sejumlah benda bersejarah tersimpan di museum ini mulai dari aneka patung, kain, hingga gerabah.

Di depan museum ini, kita bisa menunggu bus tingkat wisata Mpok Siti yang disediakan gratis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan bus ini pula kita bisa berkeliling kawasan Koningsplein, termasuk sampai ke depan rumah dinas burgemeester (wali kota) yang kini menjadi Balai Kota Jakarta. (Agnes Rita Sulistyawaty/Fransisca Romana Ninik)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Oktober 2015, di halaman 27 dengan judul "Wisata di Jejak Sejarah Koningsplein".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com