Jaran kepang Suroso berlari menjauh seperti ketakutan, sementara penonton girang. Belasan lelaki dewasa naik panggung, memiting Mbah Mujar Sabar yang 75 tahun itu, merebut pedang berkaratnya. Lima menitan kemudian, setelah Sudiman dan Naryo berduel tombak, giliran Naryo kesurupan. Penonton kian riuh bersorak melihat Naryo galak menyeret-nyeret belasan lelaki yang meringkusnya.
Adu gengsi
Jangan salah, ritual tarian sakral ”Jaran Papat” bukan format suguhan Festival Lima Gunung. Setelah Mbah Mujar Sabar dan Naryo dengan dramatis diturunpanggungkan belasan pemuda kekar, barulah ”inti” Festival Lima Gunung XIV dimulai. Orang- orang gunung yang sehari-harinya petani, pedagang sayur, guru, pamong desa, tukang rumput, bocah sekolah, juga pemuka agama tiba-tiba ngedan dan nyeni demi merayakan festival.