Mengagumkan
Mercusuar itu berstruktur rangka dodecagon atau 12 sisi. Kolom inti berupa cerobong dari baja yang kian ke atas diameter mengecil. Cerobong ditunjang 12 ”cakram jaring” ibarat cincin atau mur yang kian ke atas diameter mengecil. Dua struktur itu ditunjang lagi 12 batang rangka. Bagi penulis, struktur bangunan tersebut sangat rumit dan mencerminkan kegeniusan perancang dan kemajuan prasarana navigasi masa silam.
Bagian bawah adalah ruang penyimpanan peralatan dan perlengkapan pendukung. Ruang itu ibarat lubang perlindungan (bunker) logam nyaris tiada jendela, kecuali pintu masuk. Pada dinding menara ada beberapa lubang dan ringsek karena keropos. Ada juga lubang dan ringsek yang menurut Joko diduga akibat dihantam peluru atau mortir saat masa perang kolonial.
Bagian atas berupa kubah cerobong dengan jendela kaca tebal. Jendela mungkin berfungsi ganda, yakni untuk sirkulasi udara agar ruang dalam menara tidak lembab, pengap, dan baja tidak cepat berkarat, serta tempat untuk pengawasan ke semua arah.
Di bagian atas ada teras melingkar untuk pengawasan ke semua penjuru yang notabene perairan. Di pagar teras ada rangka yang, menurut Joko, mungkin berfungsi sebagai tempat lonceng atau katrol guna mengangkat barang. Di atap kubah ada palang besi anak panah sebagai penunjuk arah mata angin.