Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Bekerja di Kapal Pesiar? Simak Pengalaman Anom dan Anto

Kompas.com - 20/12/2015, 10:37 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

Anom masih tetap tampil dengan setelan jas rapinya, sedangkan Anto dengan pakaian "dinas"nya yakni seragam juru masak.

Kedua pekerja asal Indonesia ini sama-sama mengaku suka melanglangbuana dan sengaja memilih kapal pesiar untuk mendapatkan penghasilan sekaligus menambah pengalaman dan pergaulan sesama pekerja dari negara lain.

Anom pernah bekerja di kapal pesiar yang melayani rute Eropa sebelum pindah kerja di Costa Victoria yang bermarkas di Singapura. Atmosfer dan tamu yang dihadapi diakui keduanya berbeda antara melayani orang Eropa dan Asia.

"Orang Eropa beda dengan orang Asia. Kalau Eropa tegas, tanpa basa basi. Kalau Asia jelas ramah," kata alumnus Sekolah Pariwisata Dhyana Pura di Denpasar, Bali, ini.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Rony Beny Anto, pekerja asal Indonesia di kapal pesiar Costa Victoria.
Profesi Anom sebagai international hostess di kapal Costa Victoria. Menurut Anom, di kapal ini ada international hostess untuk China, Jepang, Malaysia dan Indonesia. "Tugasnya melayani tamu di kapal sesuai bidang yang ditugaskan. Kalau ada komplain dari tamu, maka harus segera ditangani," ujarnya.

Sementara Anto sudah 9 tahun bekerja di kapal pesiar sebagai juru masak. Lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata di Yogyakarta ini sebelum bekerja di Costa Victoria terlebih dahulu bekerja di kapal pesiar rute Amerika Selatan, Eropa dan Mediterania.

"Masakan Eropa beda dengan Asia. Penyajiannya pun beda. Dari sisi bumbu, kalau masakan Eropa jarang pakai rempah. Makanan Asia pakai rempah. Dari sisi penyajian, kalau orang Eropa makannya lama. Menunya banyak. Sedangkan Asia persiapan cepat," tutur Anto.

Anom menambahkan, menu yang ditampilkan tergantung rute kapal saat itu. "Kalau berlayar ke Shanghai atau Jepang, maka menunya juga beda-beda," kata laki-laki kelahiran Singaraja yang memiliki dua anak ini.

"Ikuti selera tamu lah," sambung Anto.

Menurut Anto, di Costa Victoria total ada 150 juru masak yang berasal dari berbagai negara seperti dari Indonesia, Filipina, dan India.

"Semua jenis makanan harus bisa. Mau Western atau China harus bisa. Syaratnya harus mau belajar. Di Asia kan ada Costa Victoria, Costa Serena, dan Costa Antartica. Kita dapat menu dari pusat. Semua tergantung pasar. Kepuasan tamu lebih penting," kata Anto.

"Masak nasi goreng dan sate ayam sudah wajib. Kita modifikasi sesuai selera tamu," ujar Asisten Chef ini sembari tersenyum.

Rata-rata kontrak bekerja di kapal pesiar berkisar 8-9 bulan. Selama masa kontrak mereka tetap bekerja di kapal melayani tamu.

Bicara cita-cita, Anto mengaku memiliki keinginan sederhana yakni ingin punya warung pecel ayam. "Punya tiga (warung) saja sudah cukup," katanya.

Filosofi hidup Anto tidak muluk-muluk, cuma mengalir saja. "Hidup ini mengalir saja, tak ada paksaan. Nikmati hidup dan tetap memiliki ambisi. Orang Asia kan bekerja mulai dari bawah," tutur Anto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com