Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Lancang, Mencoba Bersolek Menyambut Wisatawan

Kompas.com - 31/12/2015, 11:42 WIB

Kayu kelancang

Fatoni mengatakan, nama Lancang berasal dari sebuah kisah legenda yang diceritakan turun-temurun. Menurut legenda itu, dulu ada seorang tua bernama Uwak Arus yang bersama istrinya berkebun dan menjual kayu bakar ke daratan.

Suatu hari kakek-nenek itu menebang kayu di pulau ini dan membawanya dengan perahu ke daratan untuk dijual. Sepanjang perjalanan dari pulau ini, ikan-ikan mengikuti dan berloncatan masuk ke perahunya. Akibatnya, perahu kelebihan muatan dan akan tenggelam.

Uwak Arus lalu membuang muatannya satu demi satu. Meski muatan sudah banyak terbuang, ikan terus mengikuti dan berlompatan masuk perahu. Akhirnya, ada satu kayu, yaitu kayu kelancang, yang dibuang. Setelah kayu itu dibuang, tidak ada lagi ikan yang mengikuti dan berlompatan masuk perahu.

”Dari nama kayu kelancang itu akhirnya pulau ini dinamakan Kelancang, tetapi mungkin karena susah menyebutnya, kelancang lama-lama jadi lancang. Tetapi, sampai saat ini saya sendiri tidak tahu seperti apa pohon kelancang itu,” tutur Fatoni. (RATIH PRAHESTI S dan PINGKAN ELITA DUNDU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com