Pada tingkat dua hingga ke tujuh, ketinggiannya berkisar 20-30 meter. Pada setiap tingkatan, air terjunnya ada yang berbentuk melebar dan ada pula dalam bentuk berundak-undak kecil.
Di sekitarnya masih ada anggrek hutan. Menurut kepercayaan nenek moyang masyarakat sekitar, pada zaman dahulu kalau masyarakat di perkampungan bisa mendengar gemuruh Air Terjun Rombo Dait pertanda bahwa panen akan berlimpah.
Gemuruh air terjun itu dianggap sebagai tanda yang diberikan Sang Pencipta. Dahulu sulit mendengar suara air terjun itu dari perkampungan di daerah itu karena tertutup hutan yang lebat. Selain itu, jarak dari perkampungan itupun jauh dan tidak memungkinkan untuk mendengar gemuruhnya dalam kondisi normal.
Pengunjung
Meskipun belum tersentuh kebijakan Pemerintah Kabupaten Landak, destinasi wisata itu cukup ramai dikunjungi setiap akhir pekan.
“Sabtu dan Minggu biasanya pengunjung mencapai 50 orang. Pada hari libur, misalnya libur sekolah dan Idul Fitri bisa ratusan orang karena ada pengunjung dari kabupaten lain, salah satunya dari Kabupaten Sanggau,” ujar Santuali (39), salah satu warga Desa Sekendal di daerah sekitar kawasan Air Terjun Rombo Dait.