Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantang Jeram-jeram Liar Sungai Ayung

Kompas.com - 19/03/2016, 15:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

UBUD, KOMPAS.com – Hujan masih turun rintik-rintik saat kaki mulai menuruni anak-anak tangga menuju lereng tebing, Sabtu (5/3/2016) lalu. Puluhan wisatawan asing juga melangkah perlahan agar tak terpeleset di medan yang terjal ini.

“Ayo mulai naik. Jangan melompat. Perlahan saja,” ujar pemandu wisata arung jeram Sungai Ayung dari Bali Adventure Tours, Ngurah Sudiarsa (40) dari atas perahu.

(BACA: Seru! Bersepeda Keliling Hutan dan Sawah di Ubud)

Sebagai awalan pengarungan, ia memberikan sedikit bimbingan sebelum mengarungi Sungai Ayung mulai dari cara memegang dayung, cara mendayung, komunikasi di dalam perahu, dan cara berenang jika terjatuh dari perahu.

“Dayung maju.. Dayung maju,” teriak kapten perahu Wayan Sudirgayasa (40) sambil menancapkan dayung ke sungai meninggalkan titik awal di Desa Payangan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.

(BACA: Selalu Ada yang Baru Saat Liburan di Bali)

Perlahan perahu karet mulai melaju dan menabrak jeram-jeram di Sungai Ayung. Jeram pertama yang dilewati bernama Jeram Penggorengan. Lantai perahu terasa menyentuh batu-batu sungai yang menyebabkan pusaran jeram semakin membuat terguncang.

Wahyu Adityo Prodjo / KOMPAS.com Pemandu wisata arung jeram dari Bali Adventure Tours tengah membimbing wisatawan mengenakan perlengkapan berupa pelampung di titik awal keberangkatan di Desa Payangan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Sabtu (5/3/2016).
Belum lagi lepas dari Jeram Penggorengan, awak-awak perahu kembali bersiap menuruni jeram siap menggulung perahu dan cukup membuat jantung berdebar.

Sudiarsa atau akrab disapa Bang Jack menyebutkan jeram yang akan dilalui di depan sekitar 50 meter dari Jeram Penggorengan adalah Jeram Payung.

Tebing-tebing batu menjulang di kiri dan kanan mengapit Sungai Ayung. Di beberapa titik pengarungan, terlihat tangga-tangga dari atas tebing mengarah ke tepi sungai.

“Itu tangga-tangga dari penyedia jasa arung jeram lain,” kata Bang Jack usai melewati Jeram Payung.

Selepas Jeram Payung, awak-awak perahu bisa bernafas lega. Suara buih-buih jeram yang memecah kesunyian Sungai Ayung sejenak sirna. Hanya suara angin yang bertiup yang membelai ranting-ranting pepohonan.

Wahyu Adityo Prodjo / KOMPAS.com Wisatawan bermain air terjun yang terletak di tengah pengarungan Sungai Ayung, Gianyar, Bali, Sabtu (5/3/2016).

Beberapa jeram di depan terus menanti perahu karet yang ditumpangi awak-awak perahu. Dari kejauhan suara jeram seperti memanggil dan siap menelan perahu. Sebut saja, Jeram Londre, Tiong Shu, dan Sari Profit bisa dilewati dengan mulus. Tentunya dengan arahan kapten perahu yang piawai.

“Ini kita mau masuk di Jeram Yanis. Boooom! Dayung maju,” ujar dia.

Perasaan berdebar dibarengi teriakan-teriakan juga mengangkat dayung jadi keseruan sendiri saat menuruni jeram-jeram. Beberapa jeram juga terdapat di delta-delta sungai yang membelah aliran sungai menjadi dua jalur.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com