Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Baduy, Sekali Lagi!

Kompas.com - 06/04/2016, 13:22 WIB

Terik matahari menyambut kedatangan kami di tanah ini. Ada rasa haru sekaligus rindu ketika saya menjejakkan kaki di sini. Nostalgia tak terelakan. Semringah pun terpancar di wajah.

Enam tahun berlalu, rasanya ada yang berubah dari wajahmu. Baduy, saya kembali!

Dulu dan sekarang Ngeri! Itulah kesan yang sempat muncul ketika saya akan berkunjung ke Baduy Dalam, tepatnya ke Kampung Cikeusik.

Pasalnya, di perjalanan kali ini, saya mengajak bayi saya yang berusia 10 bulan. Ada rasa was-was untuk menghabiskan malam atau sekadar bertamu. Meski demikian, keinginan untuk bersilaturahim dengan sebuah keluarga di kampung ini pun mampu menepis kesan mistis yang selama ini ada di pikiran.

Menjejak di Cijahe, saya merasa pangling. Dulu, desa ini terbilang sepi. Hanya terdapat 2-3 warung yang menjual kebutuhan pokok sederhana. Tak banyak orang lalu lalang. Hanya satu dua yang terlihat duduk-duduk manis di kursi depan rumah.

Kini, Desa Cijahe mulai ramai. Bale-bale berdiri di sana-sini. Rumah yang dulu berfungsi sebagai tempat tinggal kini mulai bertambah fungsi sebagai kios suvenir, WC umum, atau sekadar tempat nongkrong para sopir yang menunggu penumpangnya selagi berkeliling di Baduy Dalam.

Lahan luas yang dulu hanya ditempati oleh rumput hijau, kini juga ditempati oleh mobil-mobil. Ada mobil yang sekadar singgah mengantar tamu, ada pula yang lantas parkir berjam-jam.

Tak hanya itu, gubuk sederhana bertuliskan "pangkalan ojek" pun ikut meramaikan desa yang menjadi "pintu masuk" Baduy di wilayah selatan ini. Ini artinya, Baduy semakin populer sebagai tujuan wisata.

Tak hanya "gerbang utama" Ciboleger yang dikenal oleh pengunjung, "jalan tikus" Cijahe pun diam-diam mulai diketahui.

Tak heran, melalui Ciboleger, Baduy Dalam ditempuh dalam waktu berjam-jam berjalan kaki. Sedangkan melalui Cijahe, Baduy Dalam hanya berjarak sepanjang jembatan bambu.

Benar saja. Geliat Baduy semakin ketara. Setelah menyeberangi jembatan bambu khas Baduy yang menjadi perbatasan wilayah Baduy dengan luar Baduy, kami disambut oleh plang "Selamat Datang di Baduy".

Tak sekadar plang, kini berdiri sebuah "pos" jaga yang dipenuhi oleh masyarakat setempat, baik orang Baduy asli yang sedang duduk-duduk maupun masyarakat luar Baduy yang akan menjadi guide.

Setiap tamu yang datang diharuskan mengisi buku tamu, mengemukakan tujuan, serta mengisi kotak sumbangan—seikhlasnya. Setelah itu, seorang guide siap mengantarkan.

Berbeda dengan tamu kebanyakan, saya dan suami memutuskan untuk tidak menyewa guide karena kami masih ingat betul rute menuju rumah Aki Dainah—rumah yang menaungi saya ketika melakukan penelitian selama sepuluh hari sepuluh malam. Karena tinggal di rumah itu pula saya bisa menjadi sarjana di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

Travel Tips
5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com