Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kampung ke Cirebon, Saatnya Wisata Religi sampai Kuliner

Kompas.com - 25/06/2016, 19:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Cumi blakutak, otak sapi, sate kentang, dan pepes telur asin adalah beberapa lauk favorit di gerai ini.

Hari kedua ini, ada baiknya Anda bertolak ke Kabupaten Kuningan yang terletak sekitar 1 jam dari Kota Cirebon. Selain Museum Linggarjati, destinasi wajib di Kuningan adalah Kolam Ikan Dewa dan Sumur Tujuh Cibulan.

Kolam Ikan Dewa dan Sumur Tujuh Cibulan terletak di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana. Kolam yang dihuni ikan dewa atau Kanra Bodas (Labeobarbus doumensis) adalah satu-satunya di Indonesia. Konon ikan-ikan ini dibawa oleh Wali Songo saat datang ke Cibulan.

Ervan Hardoko/Kompas.com Salah satu kolam di obyek wisata Cibulan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kolam ini dipenuhi ikan yang diyakini masyarakat setempat sebagai titisan para pengikut Prabu Siliwangi.
Kemudian, para murid pun meninggalkan tujuh sumur yang mereka gunakan untuk berwudhu. Posisi tujuh sumur itu mengelilingi petilasan yang diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai bekas semedi Prabu Siliwangi.

Masih di Kuningan, bertolaklah ke Jalan Raya Luragung untuk mencicipi Nasi Kasreng. Pada dasarnya ini adalah nasi yang dulu jdi santapan sehari-hari para petani. Nasi putih dinikmati dengan berbagai lauk mulai dari ikan paray, pepes ikan, sambal, lalapan, gorengan, juga udang rebon.

Tak lengkap berkunjung ke Kuningan tanpa mencicipi tapai ketan yang khas. Bertolaklah ke Jalan Raya Cigugur untuk membeli beberapa atau bahkan satu ember tapai ketan.

 

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Sri Lestari sedang membuat tapai ketan ember saat ditemui di rumahnya yang berada di kawasan sentra oleh-oleh Desa Wisata Cigugur, Kuningan
Penganan ini terbuat dari beras ketan putih yang dimasak, ditaburi ragi, dan dibungkus daun jambu air. Tapai ketan khas Kuningan juga menggunakan bahan tambahan alami yakni daun katuk. Daun ini membuat tapai ketan berwarna hijau serta tak gampang berair.

Malam hari, waktunya berwisata kuliner sambil memandang Kota Cirebon dari ketinggian. Nama tempatnya Kelapa Manis, terletak di Jalan Raya Cirebon-Kuningan, Gronggong. Rumah makan ini punya empat lantai yang masing-masing ditata dengan apik.

Menu yang disajikan adalah khas Indonesia. Mulai dari gurame goreng kipas, cah kangkung daging, karedok, cumi dan udang goreng tepung, ayam penyet, ikan bakar, sup iga, juga lalapan. Menu yang paling direkomendasikan di rumah makan ini adalah Nasi Liwet Komplet. Menyantap makan malam dengan pemandangan kerlip lampu di kejauhan, sungguh nikmat!

Hari 3 

Hari ketiga, waktunya sarapan di Nasi Jamblang Mang Dul. Terletak di Jl Dr Cipto Mangunkusumo No 4, ini adalah salah satu spot sarapan paling favorit di Cirebon.

Anda bebas memilih lauk mulai dari sayur tahu tempe, telur dadar, sate telur puyuh, teri, sayur daun pepaya, semur jengkol, empal gepuk, dan lain-lain.

Usai mengisi perut, beranjaklah ke destinasi berikutnya yaitu Taman Air Goa Sunyaragi. "Istana" yang terbuat dari batu karang ini merupakan tempat meditasi para Sultan Cirebon beserta keluarganya.

KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Taman Sari Gua Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat.
Konon, Taman Air Gua Sunyaragi didirikan pada 1703 oleh cicit dari Sunan Gunung Jati. Tempat wisata ini terletak di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, dan buka mulai 10.00-18.00 WIB.

Destinasi kuliner terakhir yang wajib Anda cicipi adalah Mie Get. Memang bukan khas Cirebon, namun tempat ini sangat hit di kalangan warga Cirebon.

Pada dasarnya Mie Get adalah mi instan yang dicampur cabai rawit, sayuran, dan saus tomat. Namun citarasanya terkenal nikmat, sehingga Mie Get punya banyak penggemar. Kedainya berlokasi di Jalan Dr Wahidin, tepat di pinggir jalan depan SMPN 5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com