Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Toraja, Kopi Para Dewa

Kompas.com - 18/08/2016, 22:52 WIB

Baik Toarco Jaya yang berbasis di wilayah Pedamaran maupun Sulotco Jaya Abadi yang mengusahakan eks lahan Van Dijk di Rantekarua mengakui secara kualitas kopi arabika varietas lokal memang unggul. Namun, produktivitasnya rendah. Karena itu, mereka akhirnya lebih banyak menanam bibit kopi arabika yang didatangkan dari Jember, yang produktivitasnya lebih tinggi.

”Tapi begitu ditanam di sini, di Toraja, cita rasa kopi yang dihasilkan jadi khas, beda dengan di tempat lain,” kata Samuel Karundeng, salah satu pimpinan perkebunan PT Sulotco Jaya Abadi.

Boleh jadi, cita rasa yang khas dengan aroma harum yang melekat pada kopi toraja itu pula yang membuat sebuah jaringan kafe waralaba internasional ikut terjun ke sentra-sentra penghasil kopi di Toraja, seperti di Baruppu, Pangalla’ Rindingallo.

Selain bantuan modal langsung kepada petani kopi, mereka juga memberikan pelatihan pengolahan pasca panen agar biji kopi yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

Pada titik ini, dunia kapitalisme global pun sudah masuk hingga ke pelosok Toraja lewat persentuhannya dengan petani kopi. Hal yang juga—dalam bentuk berbeda—dilakukan oleh Toarco dan Sulotco.

Sementara di pasar- pasar tradisional di Makale dan Rantepao, kopi jenis ini nyaris tak beredar, apalagi yang masuk kategori ”grade 1” dan ”premium”, yang hanya diperuntukkan bagi para dewa di luar sana bernama jaringan kapitalisme global! (Kenedi Nurhan)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Agustus 2016, di halaman 1 dengan judul "Kopi Toraja, Kopi Para Dewa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com