Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Wisatawan, Derawan Terus Membangun Penginapan

Kompas.com - 18/09/2016, 19:22 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

DERAWAN, KOMAS.com - Warga Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus saja menyambut wisatawan. Penginapan pun semakin banyak bertambah di sana.

"Sepengelihatan saya ada 6 pembangunan penginapan baru di tahun ini. Ada juga yang menjorok ke laut," kata Basri, seorang warga Derawan, Sabtu (17/9/2016). Basri adalah bekas pegawai di kantor kepala kampung Derawan.

Wisatawan ke Derawan memang terus bertumbuh. Dinas Pariwisata dan Budaya Berau mencatat 5.130 wisatawan lokal dan 190 wisatawan mancanegara menginap di Derawan sepanjang 2016 ini.

Tak heran pembangunan penginapan semakin banyak. Setidaknya ada 30 penginapan maupun kelas losmen yang bercokol di sana. Kebanyakan dikelola sendiri oleh warga, beberapa dikelola investor dari luar Derawan.

Fasilitas di sana lumayan baik. Kamar ada yang pakai AC. Tak sedikit yang menggunakan kipas angin. Padahal, tanpa AC, ruang inap rasanya begitu panas. Harga per kamar ada yang Rp 300.000 hingga Rp 1 juta-an per malam.

"Orang bule banyak yang suka dengan kipas angin," kata Agus Setiyono, warga Derawan dari Solo, Jawa Tengah.

BARRY KUSUMA Pulau Derawan di Kalimantan Timur.
Aktivitas pecinta alam dan bawah air membuatnya memilih tinggal di Derawan mulai tahun 1989. Ia mendirikan losmen Danakan pada 1996. "Sebagai orang pertama-tama yang mendirikan penginapan di kampung ini jadi mengikuti semua perkembangan pembangunan Derawan," katanya.

"Saya menyewakan kamar dari saat masih harga awal Rp 7.500 per kamar hingga sekarang Rp 300.000 pakai AC," sambung Agus.

Menurut Basri, penginapan berkembang cepat menjelang PON 2008. Derawan dan Tanjung Batu menjadi lokasi pertandingan bola voli pantai dan pertandingan layar. Rumah-rumah warga disewa untuk atlet dan official.

Waktu itu, lanjut Basri, 100 rumah disewa sebagai homestay. Bila sekarang, rata-rata kamar rumah di sana Rp 150.000 - Rp 200.000 per malam, tergantung fasilitas. "Sekarang setelah pembenahan sana sini (homestay) belum banyak berkurang," kata Basri.

Cemas Dampak Maratua

Tersirat cemas pada dampak perkembangan Maratua di hati beberapa warga Derawan bila bandara udara jadi dibuka di Maratua. Disparbud Berau mencatat 139 wisman dan 656 wisatawan lokal menginap di Maratua sepanjang 2016 ini.

BARRY KUSUMA Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Sementara 265 wisatawan hanya berkunjung sejenak ke sana lalu pergi, kembali ke Tanjung Batu atau Derawan. Imbasnya, beberapa warga Derawan khawatir pulau itu hanya menjadi tempat persinggahan saja atau tidak sama sekali suatu saat nanti.

Jumlah wisatawan pun bakal berkurang drastis yang berimbas pada menurunnya penghasilan penginapan-penginapan yang jadi andalan mereka. "Kami perkirakan akan terjadi tiga atau lima tahun mendatang," kata Basri.

"Kenapa bandara tidak di Tanjung Batu. Luasnya Tanjung Batu seperti itu, kok malah pilih membangun di Maratua," kata Basri.

Tanjung Batu adalah salah satu kampung di kecamatan Pulau Derawan menjadi satu-satunya daerah transit menuju obyek wisata Pulau Derawan dan pulau-pulau lain di sekitarnya, seperti Maratua, Sangalaki, Kakaban, dan Bakungan dan lain-lain. Penginapan tentu sayang telah dikembangkan tapi terancam terbengkalai. "Dampak yang pasti akan terjadi. Hanya tinggal menunggu saja," kata Agus.

Agus mengatakan, mesti ada sentuhan pemerintah agar semua terbenahi dengan baik. Derawan bisa tersisih lama kelamaan. Potensi bawah lautnya bisa jadi hanya kenangan suatu waktu nanti.

Belum lagi sejumlah tantangan Derawan adalah sampah kiriman dari darat, pengelolaan sampah dan limbah di Derawan sendiri yang belum maksimal. Termasuk kreatifitas dan UKM warga dalam menyambut wisatawan.

KOMPAS/LUKAS ADI PRASETYA Pulau Derawan, pulau andalan pariwisata Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menyajikan pemandangan bawah air dan atas air yang memesona, Minggu (7/12/2014).
Abrasi juga jadi ancaman luar biasa bagi Derawan. Agus pernah menghitung luas pulau ini yang memiliki panjang 3 km dan lebar 1,5 km di 1990-an.

"Sekarang, bisa sudah terkikis 30 meter ke dalam di sekeliling pulau ini. Bisa dilihat dari berapa banyak kelapa yang sudah tumbang," katanya.

Semua menjadi tantangan bila ingin Derawan jadi salah satu unggulan pariwisata Berau. "Harus ada sentuhan pemerintah. Lihat penginapan-penginapan semakin banyak. Perlu pengaturan dari pemerintah," kata Agus.

*****

Ingin merasakan cantiknya alam dan budaya Yogyakarta? Ikuti kuis "Take Me Anywhere 2" yang diadakan KompasTravel bersama Oppo. Cukup klik link berikut untuk mengikuti kuis tersebut: Mau Liburan Gratis di Yogyakarta? Ikuti Kuis "Take Me Anywhere 2"

Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com