Saat ini tercatat ada 9.436 pohon belimbing yang dimiliki 104 petani dengan jumlah kepemilikan yang berbeda-beda dari 100 hingga 50 pohon.
Priyo memaparkan, satu pohon belimbing yang dikembangkan dengan tata cara bertani 100 persen organik bisa menghasilkan 30 kilogram belimbing. Dalam setahun, panen bisa dilakukan hingga tiga kali.
Berlokasi di tepian Bengawan Solo, membawa keuntungan tersendiri bagi para petani belimbing. Bahkan saat sungai meluap, bagi mereka bukan bencana, melainkan dianggap berkah, karena membawa kesuburan tanah kebun belimbing.
"Bahkan seminggu banjir terus warga semakin senang, karena selalu membawa kesuburan," jelasnya.
Setiap Oktober, petani belimbing menggelar panen raya. Dalam pesta panen yang dikemas dengan selamatan desa itu, dibuat gunungan belimbing setinggi dua meter.
Untuk memacu semangat warga menghasilkan belimbing dengan kualitas terbaik, juga dibuat Festival Belimbing saat panen raya tersebut.
Penggerak ekonomi
Agrowisata Belimbing Ngringinrejo menjadi tumpuan ekonomi warga desa beberapa tahun terakhir. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pun turut berpartisipasi membantu dengan membangun fasilitas seperti gazebo, hingga lahan perkemahan, untuk menarik wisatawan. Apalagi ada 2014, agrowisata ini meraih penghargaan pada Anugerah Wisata Jawa Timur sebagai destinasi agrowisata buatan.