Dengan berbagai upaya perbaikan sarana dan promosi, menurut Kepala Desa Ngringinrejo, Muhammad Syafii, jumlah pengunjung pun terus bertambah.
"Hingga Agustus tahun ini, tercatat lebih dari 80 ribu pengunjung. Sementara tahun lalu, ada 110 ribu pengunjung. Sebagian besar adalah wisatawan domestik," katanya.
Bupati Bojonegoro, Suyoto juga turut membantu promosi, dengan mengajak para tamunya berkunjung ke Agrowisata Belimbing, seperti kalangan pejabat negara dari Jakarta hingga tamu dari luar negeri.
Perputaran uang di desa tersebut pun semakin tinggi yakni mencapai Rp 80 juta setiap akhir pekan. Warga pun mulai merasakan efek ekonominya. Dulu, warga sempat meragukan, menanam buah belimbing akan mengubah nasib mereka.
"Karena sebelumnya lahan tersebut hanyalah tegalan. Hanya ditanam palawija saat musim hujan saja," kata Syafii.
Bupati Bojonegoro menyebut daerahnya baru belajar mengelola sektor pariwisata. Selain Agrowisata Belimbing, kawasan yang baru saja dibuka untuk kawasan pariwisata ini merupakan daerah kawasan tambang minyak tradisional di perbukitan Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan.
"Mengelola pariwisata baru tiga tahun terakhir kami seriusi. Sebelumnya, Bojonegoro fokus menurunkan angka kemiskinan karena Bojonegoro pernah disebut bagian dari sejarah kemiskinan Indonesia," ujar Suyoto.