Di WTM tahun lalu, lanjut Menpar, pola branding dengan membungkus Black Cab Taxi ini juga sudah dilakukan. Kala itu hanya 200-an taksi. Dan itu pun sudah menjadi bahan obrolan di dunia maya karena orang suka akan desain gambarnya.
Pada 9 November 2016 Menpar Arief Yahya bersama Dubes RI untuk Inggris Raya Rizal Sukma bersama rombongan menjajal naik Black Cab Taxi yang ada branding-nya itu.
Di jembatan Sungai Thames, seberang Big Bang -- jam besar yang menjadi ikon London -- itu banyak orang lewat, melihat black cab, mengeluarkan handphone dan mengambil foto-foto dengan objek taksi itu.
Begitupun saat di seberang London Eyes atau saat parkir di Victoria London dekat Istana Buckingham di depan restoran Lebanon, Noura.
“Kita betul-betul total branding menggunakan semua platform media, dengan tujuan yang sama," ujar Arief Yahya.
"Menanamkan Wonderful Indonesia di benak travellers di London, yang setiap tahun dikunjungi oleh 20 juta wisatawan atau 60 persen dari turis yang masuk ke Inggris. Ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan WTM, tempat pertemuan sellers dan buyers yang bergerak di bisnis pariwisata selama 7-9 November itu,” sambung Arief Yahya.
Selama berkeliling London, Menpar juga mengamati respons publik atas branding di Black Cap Taxi, dan beberapa bus Pariwisata Double Decker yang khas di London. Ini dilakukan Arief Yahya bersama rombongan media, Stafsus Menpar Bidang IT Samsriyono Nugroho, Stafsus Menpar Bidang Media Don Kardono, Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah Eropa Amerika dan Timur Tengah Nia Niscaya.
“Pasar wisata dengan originasi Inggris dalam 2016 ini naik, dan target 2016 ini juga naik 20 persen. Akhir tahun nanti diharapkan 350 ribu wisman ke tanah air,” kata Nia Niscaya yang mendampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.
Kedua, lanjut Nia, rata-rata pembelanjaan wisman asal Inggris ke Indonesia tahun 2009-2014 adalah sekitar 140 dollar AS per hari dan sekitar 1.500 dollar AS per kunjungan. "Dampaknya terhadap industri sangat terasa,” tambah Nia. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.