Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Isi Dapur Katering Garuda Indonesia

Kompas.com - 02/12/2016, 07:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan adalah salah satu hal krusial dalam pelayanan sebuah maskapai. Garuda Indonesia misalnya, melakukan penerbangan sekitar 180 rute tiap hari dari Jakarta. Untuk itu, pelayanan makanan dipercayakan pada pihak jasa katering Aerofood ACS yang masih tergabung dalam Aerowisata, grup Garuda Indonesia.

KompasTravel berkesempatan mengunjungi Aerofood ACS yang berlokasi di kompleks Bandara Seokarno Hatta, Cengkareng, Kamis (30/11/2016). Bersama jurnalis lainnya, kami dibawa untuk melihat proses makanan dari produk mentah sampai akhirnya menjadi produk jadi dan siap diantar.

"Di sini kami mengutamakan kualitas kontrol dan safety," kata QA HSE Manager Aerofood ACS, Nuryulianti atau akrab disapa Noey. Maka dari itu, sebelum masuk ke lokasi produksi makanan, kami semua diharuskan menggunakan jubah labolatorium. Begitu juga dengan penutup kepala dan masker.

BACA JUGA: Perjalanan Makanan Pesawat sampai ke Bangku Anda

"Wajib cuci tangan juga sebelum dan sesudah masuk ruangan," kata Head Marketing Communication Aerofood ACS, Wulandari. 

Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Aktivitas pekerja di Aerofood ACS di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (30/11/2016). Aerofood merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak menyediakan makanan untuk maskapai.

Perhentian pertama adalah ruang penerimaan barang. Tampak ada vendor yang sedang menyetor buah dan sayur segar. "Ini dicek satu-satu kesegaran sayur dan buahnya," kata Wulandari. Ada seorang petugas kontrol kualitas tengah mengeluarkan sawi-sawi yang kurang segar dari peti.

Kemudian setelah penerimaan barang mentah, barang-barang tersebut ditempatkan ke ruang pendingin dengan suhu yang beragam. Ada yang tiga sampai sembilan derajat, bahkan ada ruang pendingin yang sampai minus 30 derajat.

"Maksimal buah dan sayur disimpan tiga hari, tetapi tergantung jenisnya. Seperti buah semangka lebih cepat," kata Wulandari.

Keluar dari ruang pendingin, kami dibawa masuk ke ruang penyimpanan barang kering seperti bahan roti, kue, dan sembako. Di sana kami juga menemukan kotak penyimpanan makanan Presiden dan Wapres RI saat melakukan perjalanan via udara.

BACA JUGA: Mengintip Isi Kerangkeng Makanan Presiden RI untuk Perjalanan Udara

Setelahnya kami memasuki ruang dapur untuk membuat kue dan roti, ruang khusus membuat croissant, ruang dapur masakan Jepang dan Korea, ruang dapur kelas utama, ruang dapur kelas bisnis, ruang menyimpan minuman ringan dan minuman beralkohol, ruang memotong buah, ruang menyusun alat makan, serta ruang dapur panas.

Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Aktivitas pekerja di Aerofood ACS di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (30/11/2016). Aerofood merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak menyediakan makanan untuk maskapai.

Ruang dapur panas adalah salah satu ruang yang paling menarik. Kesibukan begitu terasa, dengan fase gerak yang cepat. Tak ketinggalan suhu yang panas akibat kegiatan memasak, dan alat-alat dapur berukuran besar.

Total ada 700 karyawan yang terlibat dalam proses produksi makanan di Aerofood ACS, terbagi dalam tiga shift kerja selama 24 jam. Selain maskapai Garuda Indonesia, Aerofood ACS juga melayani 18 maskapai penerbangan lokal maupun inetrnasional.

Dalam satu hari Aerofood memasok makanan untuk 400 rute penerbangan baik domestik maupun internasional, dengan total 35.000 porsi makanan per hari.

Mengunjungi dapur Aerofood ACS memberi pengalaman bahwa perjalanan makanan untuk sampai ke penumpang pesawat memerlukan proses yang panjang, rumit, dan riskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com