SINGKAWANG, KOMPAS.com - Perayaan Cap Go Meh Singkawang di Kalimantan Barat yang merupakan salah satu acara kebudayaan terbesar Inonesia.
Bahkan masuk dalam Wonderful of The World, karena selain jumlah tatung, peserta yang banyak, juga kebudayaannya dianggap unik.
Puluhan genderang ditabuh sekencang-kencangnya sambil melewati panggung kehormatan sampai jalan-jalan kota sepanjang lebih dari tiga kilometer.
Terlihat orang-orang lengkap dengan atribut suku dayak, dan tionghoa unjuk kesaktiannya.
Mereka yang unjuk kesaktiannya itulah yang disebut tatung. Tatung tersebut menggesek-gesekan benda tajam di seluruh badannya.
Ada lagi yang menusukkan besi panjang di antara mulutnya, meduduki dan menginjak pedang, memakan ayam hidup-hidup yang atraksi ekstrem lainnya.
(BACA: Ngerinya Prosesi Tatung di Singkawang)
Semua kesaktian tatung itu dipercaya karena dirasuki dewa mereka masing-masing. Pemandangan ini tentunya sangat unik, dan cukup membuat wisatawan “ngilu”.
Namun, di balik pemandangan itu, banyak mencoba mengabadikan momen-momen langka tersebut. Salah satunya dengan berswafoto atau selfie. Bagaimanakah sensasi berswafoto di tengah tatung yang dipercaya sedang dirasuki roh dewa-dewanya?
KompasTravel berkesempatan berkunjung menanyakan kepada beberapa pelaku selfie di tengah parade tataung.
(BACA: Wah, 565 Tatung Kebal Benda Tajam Meriahkan Cap Go Meh Singkawang)
Bahkan KompasTravel berkesempatan mencobanya di Cap Go Meh Singkawang, yang bertepatan dengan acara Oppo Selfie Tour 2017, Sabtu (11/2/2017).
“Ya, sayang aja momen langka. Walaupun sudah pernah liat, tapi tetep pengen lagi foto sama tatung,” ujar Dewa kepada KompasTravel sambil memamerkan hasil fotonya.
Berbeda dengan Dewa, Leony wisatawan asal Palembang yang baru pertama kali melihat tatung mengaku tidak berani karena melihat atraksi ekstrem tatung.
Ia pun hanya berselfie dengan latar keramaian parade tatung tersebut, tanpa berdampingan dengan tatungnya.
“Takut, takut tiba-tiba gerak sendiri roh nya. Nanti malah masuk ke saya lagi,” ujarnya sambil bergurau.
Sedangkan salah satu peserta tari tradisional yang tampil di acara pembukaan tersebut, Andri yang juga warga asli Singkawang mengatakan sebenarnya boleh berfoto dengan tatung hanya harus lihat kondisi.
“Bisa sih sebenarnya, tapi jangan pas lagi atraksi, karena lagi dimasuki roh kalau itu,” ujar Andri usai menampilkan tari NKRI saat pembukaan.
KompasTravel memilih sosok Suku Dayak yang sangat nyentrik. Dalam sekejap, tak kurang dari lima detik tajamnya lensa tersebut langsung mengabadikan pose tersebut dan langsung beranjak ke pinggir lintasan parade.
Bidikan yang tepat, waktu yang pas, alat yang mumpuni, dan sedikit nyali ternyata merupakan kunci jika ingin berfoto di barisan tatung yang sedang beratraksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.