Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Patroli Kawasan Raja Ampat Belum Ideal

Kompas.com - 18/02/2017, 20:14 WIB

MEOSKOR, KOMPAS - Masyarakat tiga kampung pemilik ulayat perairan Kepulauan Fam di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, mendeklarasikan perairan laut seluas 360.000 hektar sebagai kawasan perlindungan. Inisiatif masyarakat ini perlu diikuti langkah pengawasan.

Peningkatan patroli pengawasan diperlukan untuk mencegah ancaman kerusakan yang disebabkan penangkapan ikan tak ramah lingkungan.

Kawasan konservasi perairan daerah Kepulauan Fam juga meliputi perbukitan karst Pianemo, yang kerap dijuluki Wayag kecil, hingga Kepulauan Bambu.

Conservation International (CI) Indonesia mencatat, kepulauan yang terdiri atas belasan pulau kecil ini mewakili seluruh habitat dan ekosistem Raja Ampat, seperti pulau karst, laguna, terumbu karang tepi, terumbu karang dalam, mangrove, dan lamun.

”Kami sangat mengapresiasi dan mendukung inisiatif warga Fam untuk melindungi lautnya,” kata Abdul Faris Umlati, Bupati Raja Ampat, Kamis (16/2/2017), di Pulau Meoskor, Kepulauan Fam.

Bupati menambahkan, pihaknya menyiapkan program peningkatan ekonomi kreatif bagi peningkatan kesejahteraan warga.

Di pulau yang berjarak sekitar dua jam dari Kota Sorong itu, masyarakat Fam dari Kampung Pam, Saukabu, dan Saupapir mendeklarasikan inisiatif kawasan konservasi perairan daerah.

Area perlindungan laut ini menurut rencana akan menyusul daerah-daerah lain yang terlebih dulu ditetapkan menjadi Taman Wisata Perairan Kepulauan Raja Ampat melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Kawasan Konservasi Kepulauan Raja Ampat.

Taman Wisata Perairan Kepulauan Raja Ampat seluas 1.026.540 hektar (ha) terdiri dari Perairan Kepulauan Ayau-Asia (101.440 ha), Teluk Mayalibit (53.100 ha), Selat Dampier (336.000 ha), Kepulauan Misool 366.000 ha), dan Kofiau-Boo (170.000 ha).

Kepadatan ikan

Pemimpin CI Indonesia Ketut Sarjana Putra memaparkan, pengelolaan perairan melalui jejaring area perlindungan laut di Raja Ampat meningkatkan kepadatan ikan dari 35 menjadi 150 persen.

KOMPAS/ICHWAN SUSANTO Kawasan perairan di Pianemo yang memiliki pemandangan mirip Wayag - sama-sama berada di Raja Ampat Papua Barat - dideklarasikan masyarakat setempat menjadi perairan perlindungan laut Kepulauan Fam. Perairan ini memiliki luas 350.000 ha serta menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan dan karang.
Artinya, sejak kawasan-kawasan itu ditetapkan melalui Perda Raja Ampat No 27/2008 tentang Konservasi Kawasan Laut Daerah, jumlah ikan meningkat dan berimbas terhadap perairan nonkonservasi lain, termasuk ke sekitar Kepulauan Fam.

”Karena itu, wilayah Pianemo mendapat limpahan ikan yang kemudian menjadi sasaran illegal fishing karena tidak ada pengelolaan,” katanya.

Karena itu, ia berharap inisiatif masyarakat ini bisa diikuti peningkatan perlindungan serta pengaturan jumlah dan lokasi penangkapan ikan.

Ariel Fakdawer, Kepala Kampung Saukabur, menuturkan, saat ini perlindungan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya melalui patroli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com