Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tua Palembang Kini Berwarna

Kompas.com - 13/03/2017, 21:46 WIB

ADA nuansa berbeda saat memasuki kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Jumat (3/3/2017). Jejeran bangunan tua yang dulu lusuh kini telah berwarna. Warnanya cerah, menarik mata setiap orang yang melewatinya.

Palembang, ”Si Kota Tua” itu, kini berbenah jelang pergelaran akbar Asian Games 2018.

Jalan Jenderal Sudirman sepanjang sekitar 3,5 kilometer di Kota Palembang merupakan jalur strategis yang menghubungkan kawasan hilir kota Palembang dengan Jembatan Ampera.

Di kanan-kiri jalan berdiri bangunan yang di antaranya bengkel dan toko penjual pernak-pernik kendaraan.

Selain itu, juga terdapat sejumlah toko yang menyediakan makanan, peralatan olahraga, buku, dan alat tulis.

Bangunan yang telah ada sejak puluhan tahun, bahkan ratusan tahun lalu, itu kini dicat dengan warna cerah, seperti kuning, merah, ungu, hijau, dan biru. Adapun pintu gulung dicat seragam, yakni putih.

Bangunan dengan warna-warna cerah ini berjejer hingga ke kawasan Jembatan Ampera, yang menjadi ikon kota Palembang, termasuk di kawasan Pasar 16 Ilir, Palembang.

Sekitar 500 meter trotoar di ruas Jalan Jenderal Sudirman juga sudah dilapisi keramik. Pohon angsana, pohon peneduh kota, yang ada di depan trotoar juga telah dilingkari tempat duduk yang terbuat dari kayu.

Setelah ditata, banyak warga Palembang kemudian bersantai di kawasan ini, terutama malam hari.

Rudi Yanto (31), karyawan swasta yang kerap melewati kawasan ini, tidak pernah menyangka bangunan yang dulunya tidak terawat kini sudah kembali cerah. ”Kawasan ini jadi seperti taman kota. Lumayan bagus,” ujar Rudi.

Setelah Jalan Sudirman dipermak, ayah dua anak ini sudah empat kali datang ke kawasan itu, sekadar untuk melepas lelah ataupun sambil membeli sejumlah peralatan kendaraan bermotor.

Ratusan pejalan kaki juga lalu-lalang dan sesekali berhenti untuk berswafoto.

Perubahan wajah di Jalan Jenderal Sudirman ini terjadi setelah Pemerintah Kota Palembang mengimbau para pemilik toko untuk membenahi tokonya.

”Kami mengecat sendiri toko ini berdasarkan ketentuan dari pemerintah kota,” ujar Johan (32), pemilik salah satu toko di kawasan tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com