"Kami sangat taat dalam memakai benda-benda adat termasuk topi adat. Kami tidak boleh melanggar dalam memakai topi adat di wilayah Kampung Rajong dan sekitarnya," katanya.
Cara Membuat Rombeng Rajong dan Sufi
Heribertus Nganu, sebagai salah perajin Rombeng Rajong dan Sufi dari Kampung Runus dan Rajong kepada KompasTravel pada pertengahan Maret 2017 lalu menjelaskan, bahan dasar dalam membuat Rombeng Rajong dan Sufi berasal bambu halus, bahasa lokalnya Nghelung dan Pering.
Bambu halus itu dianyam, ditambah dengan tali dari hutan, dalam bahasa lokalnya Werek yang agak muda diiris menjadi sangat kecil. Selanjutnya disulam dengan anakan tali, dalam bahasa lokal aur.
"Prosesnya agak lama untuk menghasilkan satu Rombeng Rajong dan Sufi. Orang-orang terampil seperti kaum perempuan yang terlatih bisa menganyam Rombeng Rajong dan Sufi. Saya mempunyai kelompok perajin Rombeng Rajong dan Sufi. Ini saya lakukan bersama anggota kelompok agar Rombeng Rajong dan Sufi tetap lestari di tengah maraknya topi-topi modern yang dijual sampai di kampung," ujarnya.
Nganu menjelaskan, Rombeng Rajong biasanya berwarna hitam dan merah tergantung pewarna alamiahnya. Pewarna Rombeng Rajong adalah kuli Sorghum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.