Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi Jati Diri Kampung Asli

Kompas.com - 09/05/2017, 05:38 WIB

Sejarah Semarang

Lukisan mural sejarah Kota Semarang yang diberi nama Adeging Kutha Semarang dilukis selama empat bulan. Digarap secara gotong royong setiap malam, mulai pukul 19.00 hingga 23.00. Bahkan hari Minggu dan libur pun dikerjakan.

Pada mural Adeging Kutha Semarang, pengunjung bisa menyaksikan lukisan Kampung Batik yang pernah dibakar oleh Jepang menjelang 17 Agustus 1945.

Hal ini karena di kampung inilah pernah dilakukan rapat merancang penyerbuan ke markas tentara Jepang. Namun, rapat telanjur diketahui militer Jepang.

Mural sejarah itu juga mengisahkan kedatangan armada Laksamana Cheng Ho, sosok Sunan Kalijaga, dan berdirinya perusahaan dagang Belanda (VOC).

Selain itu juga menggambarkan mekarnya Kota Lama sebagai pusat pemerintahan Belanda hingga sejarah Kota Semarang sebagai kota besar abad ke-20.

Kini, lukisan mural itu menjadi lokasi paling favorit bagi wisatawan untuk berswafoto. Di kampung ini, pengunjung juga bisa menyaksikan motif-motif batik khas Kampung Batik yang sudah dibuat mural di dinding-dinding rumah warga.

Dengan mural itulah, wisatawan bisa memilih motif batik sekiranya akan membeli kain batik di galeri setempat. Pada hari-hari tertentu, warga juga menyediakan hiburan orkes keroncong yang bisa dinikmati bersama-sama pada malam hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com