Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi Jati Diri Kampung Asli

Kompas.com - 09/05/2017, 05:38 WIB

Kampung kreatif

Heru Handoyo (41), warga setempat, mengatakan, kreativitas warga menjadikan Kampung Batik yang dulu sempat kumuh dan sangar kini meriah. Warga, terutama kaum perempuan, kini antusias mengikuti pelatihan membatik.

”Warga, dengan biaya sendiri, menyiapkan galeri tempat memamerkan kain batik produksi sendiri yang bisa dibeli wisatawan,” ujarnya.

Biasanya, seni mural digunakan untuk memperindah suatu kawasan atau sarana penyampaian pesan tertentu. Namun, di kampung-kampung tua Kota Semarang, seni mural lebih menitikberatkan pada aspek promosi dan penanda jati diri.

Tidak hanya di Kampung Batik, mural juga jadi bagian penanda peradaban di Kampung Leduwi, Kelurahan Sarirejo, Semarang Timur.

Kampung Leduwi merupakan kampung perajin aneka tas. Sejak 1960-an, kampung yang juga berada di sekitar kawasan Pasar Johar tersebut menjadi semakin padat. Lingkungan kampung hanya terhubung jalan sempit. Gang-gang di kampung ini hanya bisa dilalui sepeda dan sepeda motor.

Perajin tas setempat, Alex Prasetyono (37), menuturkan, hampir 70 persen produksi tas di Sarirejo merupakan pesanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com